Hari Angklung Sedunia 16 November: Sejarah dan Cara Memperingatinya
Hari Angklung Sedunia 16 November: sejarah dan cara memperingatinya. --Shutterstock
HARIAN DISWAY - Angklung dikenal sebagai alat musik tradisional asli Sunda. Namun, ternyata ada peringatan Hari Angklung Sedunia, lho! Ya, Angklung ternyata diperingati sedunia setiap 16 November.
Hari Angklung Sedunia bertujuan merayakan pengakuan UNESCO terhadap angklung sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia.
Pengakuan itu menjadi momentum penting yang menempatkan angklung, alat musik tradisional berbahan bambu, di panggung internasional sebagai simbol kekayaan budaya Nusantara.
Untuk mengenal lebih dalam tentang sejarah Hari Angklung Sedunia dan cara menarik untuk memperingatinya, simak informasi berikut ini.
BACA JUGA:Indonesia Pecahkan Rekor Dunia Pergelaran Angklung Terbesar
BACA JUGA:Kunjungan Paus Fransiskus Disambut Angklung dengan Konduktor Muslim
Sejarah Hari Angklung Sedunia
HARI Angklung Sedunia 16 November 2024, sejarah dan cara memperingatinya. Foto: Maestro Rahmat membuat angklung di Saung Angklung Udjo, Bandung, pada 2009. -Gaura Mancacaritadipura-UNESCO
Hari Angklung Sedunia yang diperingati setiap 16 November memiliki sejarah penting. Ia berakar pada pengakuan UNESCO terhadap angklung sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan asal Indonesia.
Pengakuan tersebut diberikan pada 16 November 2010. Tepatnya dalam pertemuan Fifth Session of the Intergovernmental Committee (5.COM) di Nairobi, Kenya, yang berlangsung pada 15-19 November 2010.
Pada forum tersebut, Indonesia mengusulkan angklung untuk masuk ke dalam Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.
Setelah melalui proses evaluasi, UNESCO menilai angklung memenuhi berbagai kriteria penting dan akhirnya menetapkannya sebagai warisan budaya dunia.
BACA JUGA:5 Jenis Wayang Indonesia, Tradisi dengan Nilai Filosofis Tinggi
BACA JUGA:Tradisi Petik Laut di Kota Pasuruan Dipenuhi Ribuan Orang
Ada alasan kuat di balik pengakuan tersebut. UNESCO mencatat bahwa angklung tidak hanya alat musik tradisional, tetapi juga simbol identitas budaya masyarakat di Jawa Barat dan Banten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: unesco