Ketum PBSI Fadil Imran, Bulu Tangkis Indonesia Tak Butuh Naturalisasi

Ketum PBSI Fadil Imran, Bulu Tangkis Indonesia Tak Butuh Naturalisasi

Ketua Umum PP PBSI Muhammad Fadil Imran pada Senin, 18 November 2024 di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur-Ragil Putri Irmalia-

BACA JUGA:Indonesia Raih Kemenangan di World Junior Championships, PBSI dan Djarum Foundation Beri Apresiasi

Persaingan ketat di dalam negeri menjadi salah satu pertimbangan mereka memilih jalan di negara lain.

Seperti Ade Resky Dwicahyo yang membela Azerbaijan. Begitu halnya dengan Setyana Mapasa yang bermain untuk Australia. Mereka tampil dengan negara tersebut di Olimpiade Tokyo 2020.

Sebelumnya ada Mia Audina. Ia mempersembahkan perak untuk Indonesia di Olimpiade Sydney 2000. Tapi Mia berganti kewarganegaraan Belanda pada 2004. Pada Olimpiade Athena 2004, Mia meraih perak.

Tony Gunawan merupakan peraih emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Candra Wijaya.

Dua tahun berselang, Tony pindah kewarganegaraan Amerika Serikat. Tony menjadi juara dunia 2005 dengan Howard Bach.

Talenta bulu tangkis Indonesia memang sangat mumpuni. Bulu tangkis menyumbang delapan emas, enam perak, dan delapan perunggu untuk Indonesia di Olimpiade.

Jumlah terbanyak dan satu-satunya cabor peraih emas dari 1992-2024. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: