Menu Variatif Jadi Kunci Program Makan Bergizi Gratis

Menu Variatif Jadi Kunci Program Makan Bergizi Gratis

Seorang pelajar di salah satu sekolah di Surabaya sedang menyantap makanan saat uji coba program makan bergizi gratis di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.-Dok. Pemkot Surabaya-

"Kami coba formulasikan dan simulasikan, baiknya seperti apa dan disesuaikan dengan anggaran yang ada," kata Adhy.

Menurutnya, kebijakan final tentang pelaksanaan SOP program makan gratis, masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Adhy memastikan, Pemprov Jatim akan menggandeng ahli gizi untuk melihat dan mengukur kadar dari menu yang akan diberikan kepada pelajar.

Di samping itu, Adhy berharap program makan bergizi gratis ini bisa memberi dampak luas dan manfaat kepada masyarakat. Terutama UMKM, pengusaha kantin sekolah, hingga distributor dan pemasok bahan makanan.

Karena itu, ia juga sepakat pola pelaksanan makan bergizi gratis bisa menggunakan variasi menu yang berbeda.

BACA JUGA:Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Surabaya Bergantung Sharing Anggaran

BACA JUGA:Kemendes PDTT Berharap BUMDes Jadi Partner Program Makan Bergizi Gratis Pemerintah 

Selain itu, Adhy menyebut, vendor tidak hanya berasal dari cetering dari luar sekolah. Tetapi kantin sekolah serta orang tua yang memiliki usaha catering, juga turut dilibatkan.

Langkah ini diambil untuk memberikan variasi dan pilihan makanan yang lebih sehat dan menarik bagi para siswa. 

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan siswa dapat menikmati makan siang yang lebih beragam dan bergizi, sekaligus mendukung usaha orang tua yang bergerak di bidang catering.

"Terpenting menu bergizi bagi siswa sekolah sesuai dengan alokasi anggaran yang ada," kata Adhy.

Anda sudah tahu. Program makan bergizi gratis akan dimulai pada 2 Januari 2025 mendatang.

BACA JUGA:Gibran Bantah Pemangkasan Anggaran Makan Bergizi Gratis: Rp 15.000 Sudah Ideal

BACA JUGA:Prabowo: Makan Bergizi Gratis Bukan Hanya untuk Kesehatan, Tapi Juga 'Growth Driver' Ekonomi 

Penerima program bakal diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: