Hari Guru Nasional, Pemkot Surabaya Janjikan 3 Hal

"Dengan bersertifikasi, menunjukkan para guru sudah mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai," ujar Ikhsan. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, mengatakan, upaya kesejahteraan guru dimulai dari tertib administrasi. 

"Mulai dari NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Pendidik), jam mengajar, dan sebagainya. Ke depan kalau sudah PPG, maka bisa mendapatkan TPG (Tunjangan Profesi Guru). Pemkot Surabaya juga menyiapkan tunjangan kinerja bagu guru," ujar Yusuf.

Sertifikasi bagi guru, baik negeri maupun swasta, menurut Yusuf, teramat penting sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi.

Tak hanya itu, menurutnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga telah memfasilitasi para guru agama yang belum menyelesaikan PPG.

BACA JUGA:Guru Masa Kini dan Tantangan Mengajar untuk Generasi yang Semakin Pintar Teknologi

BACA JUGA:Mendikdasmen Sebut Pendidikan Ratusan Ribu Guru Belum D4 atau S1

"Lalu untuk yang non muslim sudah dikoordinasikan karena LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) jauh, semoga dapat difasilitasi dengan metode hybrid," ujar dia.

Menanggapi fenomena guru yang takut terhadap murid di media sosial, Dispendik Surabaya telah menyiapkan SOP proses belajar. 

Di antaranya, tidak diperbolehkan menggunakan kekerasan fisik maupun verbal kepada pelajar. 

Apabila ada persoalan dengan pelajar di sekolah, para guru diimbau dapat diselesaikan dengan musyawarah dengan warga sekolah.

Dispendik berencana akan mencoba mengajukan rencana Perwali Perlindungan Guru. Kita siapkan, termasuk keamanan, kenyamanan para guru," kata Yusuf.

BACA JUGA:Fenomena 'Pelajar Kosong' di TikTok, Sabrang MDP: Ruang Publik Tak Dilindungi, Bisa Terjadi Kemunduran Generasi

BACA JUGA:Kemenkumham Kalsel Studi Tiru ke Jatim: Pelajari Strategi Raih Predikat WBK dan WBBM

Saat ini, wacana peraturan wali kota tentang perlindungan guru itu baru akan disusun. Harapannya, tahun depan bisa rampung dan diberlakukan.

Sumber: