Tutup Gelaran Bekasi Berkebaya yang Digagas IMF, Fatma Saifullah Yusuf Pesan Ini pada Para Desainer

Tutup Gelaran Bekasi Berkebaya yang Digagas IMF, Fatma Saifullah Yusuf Pesan Ini pada Para Desainer

Kolaborasi penuh makna! Bekasi Berkebaya membuka peluang bagi semua, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkontribusi dan bersinar. --DWP Kemensos

BEKASI, HARIAN DISWAY - Kebaya sudah menjadi kebanggaan wanita Indonesia. Untuk mengapresiasinya, Indonesia Modest Fashion (IMF) menyelenggarakan Bekasi Berkebaya dalam tema Kebaya Dahulu, Kini, dan Masa Depan, sejak 24 Januari 2025 lalu.

Pada, Minggu, 16 Februari 2025, acara itu pun berakhir. Saat closing ceremony, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial Fatma Saifullah Yusuf hadir di Bekasi. Istri Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu tampak berkebaya.

"Acara ini tentu diselenggarakan sebagai rasa syukur dan apresiasi, kebaya Indonesia telah ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya dunia tak benda," kata Fatma yang mengenakan kebaya dari bahan batik ciprat yang cantik.  

BACA JUGA: Unitomo Dukung Forum Rektor Indonesia (FRI) dan Kemensos Percepat Entaskan Kemiskinan Jatim

Menurut Fatma, acara tersebut tidak hanya merupakan ajang untuk memperlihatkan keindahan dan keunikan desain kebaya, tetapi juga sebagai ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya serta tradisi Indonesia.
Bekasi Berkebaya yang digelar IMF membangun jembatan antara penyandang disabilitas dan komunitas: sebuah langkah kecil yang berdampak besar. --DWP Kemensos

Fatma berharap acara yang digagas oleh Jeny Tjahyawati selaku Ketua Umum IMF ini dapat memotivasi dan menginspirasi para desainer lokal Bekasi untuk bisa terus berkarya dan mengangkat kebaya sebagai simbol budaya Indonesia.

"Kita harus bersama-sama bergerak untuk melestarikan kebaya dan sebagai pendorong ekonomi kreatif agar mampu meningkatkan kualitas karya-karyanya khususnya desainer lokal kota Bekasi sehingga peluang bisnis baru semakin terbuka lebar," ujar Fatma.

BACA JUGA: Rayakan HUT Perak, Dharma Wanita Persatuan Kemensos Kuatkan Konsolidasi untuk Sukseskan Program

Fatma menyampaikan bahwa acara yang digagas sebagai bentuk apresiasi terhadap ditetapkannya kebaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember 2024 itu dapat menjadi ruang kolaborasi dengan para penyandang disabilitas yang memiliki potensi di bidang fashion.
Bekasi Berkebaya tidak hanya merupakan ajang untuk memperlihatkan keindahan dan keunikan desain kebaya, tetapi juga sebagai ajang untuk mempromosikan dan melestarikan budaya serta tradisi Indonesia. --DWP Kemensos

"Sebagai Penasihat DWP Kemensos yang memiliki kewajiban untuk lebih memperhatikan para penyandang disabilitas, saya berharap para desainer hebat IMF ini dapat berkolaborasi dan membina potensi penyandang disabilitas yang menjadi bagian sasaran program dari Kemensos," kata Fatma.

Fatma juga memberikan contoh terkait hasil karya dari penyandang disabilitas dengan busana yang ia kenakan. "Seperti baju yang saya pakai saat ini, adalah batik ciprat buatan sahabat kami penyandang disabilitas," ujarnya.

BACA JUGA: 262 PTN-PTS Jatim Jalin Kolaborasi dengan Kemensos untuk Turunkan Angka Kemiskinan

"Selanjutnya batik ciprat didesain dengan sangat bagus oleh desainer mbak Elok Re Naspio, sehingga karya dari penyandang disabilitas bisa dinikmati dan diharapkan bisa naik kelas. Saya senang sekali karena bagi saya ini adalah karya yang luar biasa," ucapnya.
Fatma Saifullah Yusuf berharap Bekasi Berkebaya bisa dilanjutkan tahun depan agar tradisi dan budaya Indonesia yang dibanggakan terus bisa di lestarikan juga sebagai ajang promosi karya anak bangsa. --DWP Kemensos

Harapan dan rencana ke depan yang telah disampaikan oleh Fatma tentunya sejalan dengan peran strategis dari Kemensos. Dalam memberikan pelayanan kepada para penyandang disabilitas, Kemensos melalui beberapa hal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: