Output Industri Tiongkok Naik Jadi Tanda Positif untuk Ekonomi
GERAI UNIQLO di Sanlitun, Beijing, ramai dikunjungi pembeli, Sabtu, 30 November 2024.-ADEK BERRY-AFP-
HARIAN DISWAY - Produksi industri Tiongkok meningkat pada November 2024. Artinya, sudah dua bulan berturut-turut mereka mencatatkan hasil positif. Fakta itu terlihat dalam data yang dirilis oleh pemerintah, Sabtu, 30 November 2024.
Menurut Agence France-Presse, hal tersebut menjadi kabar baik bagi pemerintah yang tengah menghadapi tantangan stagnasi ekonomi.
Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing meluncurkan berbagai langkah agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Langkah itu penting bagi negara yang terus berjuang pulih untuk mencapai performa sebelum pandemi Covid-19.
Indeks Manajer Pembelian (PMI), indikator utama aktivitas sektor manufaktur, tercatat di angka 50,3 pada November. Itu berdasar data menurut Biro Statistik Nasional (NBS).
BACA JUGA:Manolo Blahnik Resmikan Butik Pertama di Shanghai, Rilis Koleksi Eksklusif Pasar Tiongkok
BACA JUGA:Budaya Membaca Buku di Tiongkok
Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi. Dan itu terjadi dalam dua bulan terakhir setelah lima bulan sebelumnya mengalami penurunan.
Hasil itu juga lebih baik dari prediksi Bloomberg yang memperkirakan PMI November di angka 50,2.
Sejak akhir September, Beijing mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan. Pemerintah memangkas suku bunga, menghapus batasan pembelian rumah, dan meringankan beban utang pemerintah daerah.
PEKERJA MERAKIT DRONE di salah satu pabrik di Ruichang, Provinsi Jianxi, Rabu, 27 November 2024.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Namun, para ekonom menilai perlunya stimulus fiskal langsung untuk meningkatkan konsumsi domestik. Sehingga, ekonomi Tiongkok benar-benar pulih. Kekhawatiran meningkatnya perang dagang baru dengan Amerika Serikat pun menjadi tantangan.
Sebelum data NBS dirilis, Chang Shu dan David Qu dari Bloomberg Economics menulis bahwa kenaikan PMI November lebih mencerminkan tren musiman. Dan yang terjadi pada Oktober adalah kondisi penurunan produksi karena banyaknya libur.
Tahun ini, Beijing menargetkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen. Dan mereka pun optimistis bisa mencapainya. Namun, sejumlah pengamat, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF), lebih skeptis. IMF pada Oktober memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini di angka 4,8 persen dan diperkirakan turun menjadi 4,5 persen tahun depan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: