Hari Bhakti Transmigrasi 12 Desember 2024, Ini Sejarahnya!

Di beberapa tempat, ada ketegangan antara penduduk asli dan transmigran yang merasa saling bersaing untuk mendapatkan akses ke sumber daya alam yang terbatas.

Meski begitu, program transmigrasi telah memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam menciptakan kesempatan bagi penduduk yang lebih miskin untuk memperbaiki kehidupan mereka.

BACA JUGA: World Water Forum ke-10 Resmi Ditutup, Hasilnya Total 113 Proyek Pengelolaan Air dan Sanitasi, Segini Nilainya...

Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi pada setiap 12 Desember memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan perjalanan panjang program transmigrasi di Indonesia.

Ini juga merupakan waktu untuk menghargai perjuangan para transmigran yang berani meninggalkan tanah kelahiran mereka demi menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Bagi mereka, transmigrasi bukan sekadar pindah tempat tinggal, tetapi juga menjadi bagian dari perjuangan besar untuk menciptakan keadilan sosial dan pemerataan pembangunan.

BACA JUGA: Proyek Pembangunan JLLB Perkuat Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi Surabaya Barat

Selain itu, Hari Bhakti Transmigrasi juga menjadi momen untuk melihat ke depan, bagaimana program transmigrasi dapat diperbaiki dan disesuaikan dengan tantangan zaman.

Dalam konteks Indonesia yang semakin berkembang, penting bagi pemerintah untuk terus memperhatikan kesejahteraan transmigran, meningkatkan integrasi sosial, dan mengelola potensi daerah dengan lebih baik.

Inovasi dalam hal pembukaan lapangan kerja, peningkatan akses pendidikan, serta pembangunan infrastruktur yang mendukung kehidupan yang layak adalah langkah-langkah yang perlu terus didorong.

BACA JUGA: AHY Ungkap Kelanjutan Pembangunan IKN di Era Presiden Prabowo

Melalui Hari Bhakti Transmigrasi, kita diajak untuk mengenang sejarah perjalanan panjang program transmigrasi yang telah memberikan kontribusi besar bagi pemerataan pembangunan di Indonesia.

Juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan pembangunan yang ada di masa depan. (*)

*) Mahasiswa magang prodi Sastra Inggris Universitas Airlangga

Sumber: beberapa sumber