4 Festival Natal Paling Heboh di Eropa
Tradisi tari beruang di Rumania jelang Natal. Berbagai negara di Eropa memiliki tradisi khas menyambut Natal dan tahun baru.-Daniel Mihailescu-AFP
HARIAN DISWAY – Natal dikenal sebagai festival utama di kalender budaya Barat dan Kristiani. Di akhir tahun, tokoh-tokoh tradisi pun bermunculan. Misalnya, Yesus dan keluarga kudus, sosok pemberi hadiah seperti Sinterklas dan Tiga Raja dari Timur. Tetapi, tradisi pra-Kristen di Eropa memunculkan tokoh yang jauh lebih banyak daripada itu.
Berikut ini adalah beberapa festival akhir tahun yang paling heboh di Eropa yang dihimpun oleh BBC:
Festa della Befana, Italia
Gambaran seorang penyihir yang terbang di malam hari menggunakan sapu mungkin tampak tidak tampak sejalan dengan tradisi Kristen. Namun di Italia yang mayoritas Katolik, itulah wujud La Befana. Perempuan berpenampilan penyihir itu memberikan hadiah pada malam 5 Januari. Itulah yang disebut sebagai Malam Epifani.
La Befana memiliki banyak kesamaan dengan Santa Claus. Dia terbang di malam hari untuk memberikan hadiah kepada anak-anak. Juga masuk melalui cerobong asap dan biasanya digambarkan penuh jelaga.
Selain itu, La Befana juga memainkan peran moral. Dia menghadiahi anak-anak yang berperilaku baik dengan mainan dan permen. Sebaliknya, dia menghukum anak-anak nakal dengan meninggalkan batu bara.
Dipastikan, tradisi La Befana sudah ada sebelum era Kristen. Dia mirip Strenua, dewi Romawi pemberi hadiah tahun baru. Namun, La Befana telah diintegrasikan ke dalam tradisi Kristen melalui legenda bahwa ia pernah menampung Tiga Raja saat mereka dalam perjalanan menemui bayi Yesus.
Festa della Befana dirayakan di kota Urbania, Marche, setiap Januari. Sekitar 30.000 pengunjung datang untuk menikmati befanini (kue pendek berbentuk penyihir dengan rasa rum), melihat kaus kaki terpanjang di dunia (50 meter), dan berbelanja di pasar tradisional. Penyihir berkostum menari di jalanan. Bahkan bisa "terbang" (menggunakan zipline) di antara menara gereja.
Tradisi Befana, orang-orang mengenakan kostum befana dan berpartisipasi dalam parade tahunan Befana di Vilerbo, 5 Januari 2009. Sebuah kaus kaki sepanjang 52 meter dibawa oleh 100 orang.-Tiziana Fabi-AFP
Krampusnacht, Pegunungan Alpen Eropa
Setiap 6 Desember adalah Hari Santo Nikolas, uskup Yunani abad ke-3 yang menjadi pelindung anak-anak. Sosoknya menginspirasi legenda Santa Claus. Tetapi, malam sebelum 6 Desember adalah perayaan yang jauh lebih gelap dan menakutkan: Krampusnacht atau Malam Krampus.
Krampus adalah figur setengah manusia setengah kambing. Lidahnya menjulur. Bulunya hitam. Tanduk dan matanya menguatkan sisi liarnya.
Krampus menjadi asisten Santo Nikolas. Ia bertugas menghukum anak-anak nakal dengan memukul mereka menggunakan tongkat birch atau. Dalam kasus yang lebih ekstrem, Krampus membawa anak-anak ke neraka dalam keranjang di punggungnya.
Asal-usul Krampus tidak jelas. Tetapi, kemungkinan ia adalah karakter folklore pra-Kristen yang kemudian diadaptasi ke tradisi Natal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: