Korupsi, Li Tie, Mantan Bintang Sepak Bola Tiongkok, Divonis 20 Tahun
WAJAH LI TIE ketika tampil dalam film dokumenter tentang korupsi di dunai sepakbola Tiongkok, Januari 2024. Pada film itu, ia mengaku bersalah.-CCTV-
BACA JUGA:Kalender Tiongkok 2025 Lengkap dengan Jadwal Perayaan Imlek dan Hari Penting Tionghoa
BACA JUGA:Belajar Saling Toleransi dari Tiongkok
Menurut China Daily, vonis terhadap Li turun setelah serangkaian penyidikan dan sidang sejak 2022. Tujuannya memang spesifik: membasmi korupsi di lingkungan olahraga, terutama sepak bola.
Lalu, apa yang dilakukan Li? Banyak. Misalnya, menerima duit senilai jutaan dolar Amerika untuk memasukkan pemain tertentu ke dalam squad timnas. Atau membantu mereka mendapatkan klub di Tiongkok.
Li juga dinyatakan terbukti menyuap seseorang yang namanya belum dipublikasikan pada 2019 agar ia bisa menjadi pelatih timnas. Nilai suapnya sekitar USD 1 juta.
Xinhua juga menulis bahwa pengadilan juga memvonis Du Zhaochai, mantan Wakil Ketua Badan Olahraga Tiongkok, dengan hukuman 14 tahun penjara. Ia juga didenda 4 juta yuan atau sekitar RP 16 triliun. Du dituduh memperkaya diri dengan mengambil uang secara ilegal selama lebih dari satu dekade hingga 2022.
’’Harta yang diambil harus dikembalikan kepada badan kekayaan negara,’’ tulis Xinhua.
Selain itu ada pula Liu Yi, mantan Sekjen Chinese Football Association (CFA), yang divonis 11 tahun penjara karena kasus penyuapan. Lalu, Tan Hai, mantan kepala badan perwasitan, dipenjara 65 tahun karena kejahatan serupa. Sebelum itu, ada Qi Jun, mantan kepala perencanaan strategis CFA, yang diganjar 7 tahun penjara.
Media Tiongkok memang menulis bahwa serangkaian vonis itu adalah bukti ketegasan Presiden Xi Jinping dalam memberantas korupsi. Tetapi, mereka yang skeptis memandang bahwa itu adalah upaya Xi untuk memberangus lawan-lawan politiknya.
Xi sendiri sudah memproklamasikan bahwa suatu saat Tiongkok harus bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia plus jadi juara. Cita-cita itulah yang hingga kini belum bisa dipenuhi oleh Timnas Tiongkok. Negeri itu masih berada pada peringkat ke-90 FIFA, satu strip di atas Curacao, sebuah negara kecil di Karibia. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: