PKA Untag Surabaya Gelar Industrial Insight Dengan Topik Life Skills di Era 4.0 dan Menyambut Era Society 5.0

Kemudian ia juga mengungkap untuk mendapatkan berbagai pandangan lain, kita bisa mengikuti banyak pelatihan. Saat mendapat sertifikasi pada suatu pelatihan, perusahaan bisa memperhitungkan promosi di karier kita.

Untuk penggunaan AI Dendy mengungkap bahwa proses kreatif untuk mencari sebuah inovasi tidak boleh menggunakan AI sepenuhnya. Menurutnya saat proses kreatif tersebut yang memahami kondisi lapangan adalah kita.

Maka AI hanya digunakan sebagai alat dan bukan sebagai jawaban. "Sehingga kemampuan berpikir kritis dan analisis adalah ujung tombak utama yang bisa diterapkan pada pencarian inovasi untuk suatu perusahaan," jelasnya.

BACA JUGA: Tren F&B Series 2025 (3-Habis): Tren Inovasi di Industri F&B yang Siap Mengubah Lanskap Pasar

Dengan demikian kita bisa membuat suatu inovasi yang cocok dengan sistem perusahaan. Tak hanya hardskill yang perlu dipelajari, Dendy juga menekankan pentingnya softskill. Salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi.

Dengan kemampuan komunikasi yang baik kita bisa berhubungan dengan rekan sejawat atau atasan dengan lebih efektif. Apalagi saat kita menemukan masalah yang perlu diselesaikan bersama.

Komunikasi yang baik akan sangat berguna untuk mempercepat penyelesaian sebuah masalah. "Tak hanya dengan kolega, tetapi kita juga bisa berjejaring lewat komunitas," tuturnya.

BACA JUGA: Pralaya Sritex, Alarm Bahaya Industri Manufaktur Indonesia?

Dengan berjejaring selain mendapatkan informasi untuk lowongan pekerjaan, kita juga bisa mendapatkan solusi-solusi berdasarkan pengalaman anggota komunitas. Dari sana kita mendapatkan pengetahuan baru yang mungkin tidak kita dapatkan saat berkuliah.

Jadi semua kemampuan tersebut sangat dibutuhkan oleh kita yang sudah atau baru terjun ke dunia industri. Agar kita tetap relevan dan tidak ditinggal oleh cepatnya kelajuan jaman. (*)

Sumber: