Parade Anti Kekerasan Polisi, Sampaikan Aspirasi Lewat Musik dan Orasi

Parade Anti Kekerasan Polisi, Sampaikan Aspirasi Lewat Musik dan Orasi

Masa aksi menunjukkan poster protes mereka terhadap tragedi-tragedi kemanusiaan yang melibatkan Polisi, Minggu 15 Desember 2024 di Taman Apsari, Surabaya -Jelita Sondang/Harian Disway-Jelita Sondang/Harian Disway

SURABAYA, HARIAN DISWAY- Adanya berbagai tragedi yang melibatkan oknum polisi beberapa waktu lalu, seperti tragedi Kanjuruhan, penembakan siswa Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy hingga meninggal dunia dan kejadian lainnya. Membuat sejumlah anak muda, berkumpul dalam Parade Anti Kekerasan polisi, pada Minggu 15 Desember 2024 di Taman Apsari Surabaya. 

Seperti yang dijelaskan oleh Pramono Wahyu selaku koordinator aksi, menjelaskan jika menurut data KontraS, sebanyak 645 kekerasan yang melibatkan anggota Polisi, dengan 759 korban luka dan 34 korban meninggal dunia terjadi sepanjang Juli 2023 sampai Juli 2024. 

"Maka dari itu, acara ini adalah bentuk sikap keberpihakkan kami terhadap korban dan masyarakat lainnya, yang rawan untuk menjadi korban kedepannya," jelas Pram nama panggilannya.

BACA JUGA:Penembakan Siswa SMK di Semarang: Kapolres Akui Kesalahan Anggotanya

BACA JUGA:Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang Dikawal Ketat Mabes Polri, Kompolnas, dan Komnas HAM

Dalam acara yang dimulai pada sore hari itu, ia menyebut ada beberapa masa aksi yang diperkirakan berjumlah ratusan orang telah menyuarakan uneg-uneg mereka terhadap tragedi yang selama ini terjadi. Baik dengan pembacaan puisi maupun orasi. 

Selain itu, pada parade ini para masa aksi juga melakukan long march ke Tunjungan Plaza serta memainkan Disc Jokey (DJ). Hal itu bertujuan, agar aksi kali ini tidak hanya menyuarakan uneg-uneg saja, namun juga ada hiburan tersendiri bagi peserta aksi yang rata-rata memakai kaos hitam-hitam tersebut. 

"Jadi kita melawan sambil senang-senang dengan memainkan DJ dari teman hiphop yang berkontribusi hari ini," jelasnya.


Penampilan musik hiphop pada Parade Anti Kekerasan Polisi, Minggu 15 Desember 2024 di Taman Apsari, Surabaya-Jelita Sondang/Harian Disway-Jelita Sondang/Harian Disway

Keseruan tersebut, juga dirasakan oleh Fitri Puspitaningrum mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi, beserta ketujuh temannya yang dibawa ke parade hari ini. Ia menilai, jika acara ini adalah sebuah ruang dan kesempatan masyarakat menyuarakan uneg-uneg dan keresahan.

"Mungkin orang-orang mikir ini aksi yang bakal ada kekerasannya, tapi ternyata kita santai sambil main hiphop. Yang terpenting pesan dan uneg-uneg itu tersampaikan," ucap mahasiswa semester tiga ini. 

Dalam acara yang bertepatan dengan parade HUT Armada ke 79 tahun yang juga melewati Grahadi saat acara ini berlangsung. Pram berharap, polisi yang menjaga aksi mereka dan para peserta parade HUT Armada yang lewat bisa membaca dan lebih peduli terhadap perbaikan institusi Polri yang lebih baik. 


Parade Anti Kekerasan Polisi yang juga bertepatan dengan parade HUT Armada ke 79 tahun yang juga mengadakan parade melewati Grahadi Surabaya, Minggu 15 Desember 2024-Jelita Sondang/Harian Disway-Jelita Sondang/Harian Disway

"Harapannya polisi sedikit merefleksi kejadian-kejadian waktu lalu, agar tidak terjadi lagi dan tidak ada pembiaran. Serta polisi sebagai penegak hukum bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat," pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: