PT Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Ship to Ship Tercepat dalam 47 Menit

PT Terminal Teluk Lamong Pecahkan Rekor Ship to Ship Tercepat dalam 47 Menit

PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan rekor baru ship to ship kapal curah kering tercepat dengan durasi hanya 47 menit. Rekor ini tercatat dari jarak waktu antara Lastline MV Nikolas D hingga Firstline MV Darya Ruchi.-TTL-

SURABAYA, HARIAN DISWAY – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatatkan sejarah baru dengan rekor ship to ship kapal curah kering tercepat, hanya dalam durasi 47 menit.

Rekor itu dicapai antara kapal Lastline MV Nikolas D dan Firstline MV Darya Ruchi, yang sebelumnya memegang rekor tercepat di TTL dengan durasi 1 jam 6 menit pada Agustus 2024.

Proses ship to ship itu dimulai dengan kapal MV Nikolas D yang membongkar komoditas soybean meal sebanyak 54.980 MT di TTL, diikuti oleh penyandaran kapal MV Darya Ruchi yang membawa 43.998 MT komoditas yang sama.

Meskipun menghadapi tantangan cuaca akibat musim penghujan dan angin barat, operasi ini berjalan lancar berkat koordinasi yang solid antara berbagai tim yang terlibat.

BACA JUGA:Eri Cahyadi Janji Tuntaskan Kendala Lahan Parkir di Teluk Lamong

BACA JUGA:Flyover Teluk Lamong Habiskan Anggaran Rp 1,8 Triliun, Begini Spesifikasi Konstruksinya!

David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong, menjelaskan bahwa kunci keberhasilan terletak pada koordinasi yang baik sebelum kegiatan kapal berlangsung.

"Tim langsung berkoordinasi untuk kapal yang akan sandar sebelum kegiatan kapal yang berlayar selesai. Ini memungkinkan persiapan lebih awal meskipun cuaca kurang mendukung," ujarnya.

Optimalisasi proses ship to ship telah menjadi fokus utama TTL sejak awal 2024, sejalan dengan arahan Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pelindo 2024.

TTL berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing pelabuhan, dengan target awal 2 jam yang berhasil dipangkas menjadi 1 jam, hingga akhirnya mencapai durasi di bawah 1 jam.

Kecepatan ini tidak hanya mengurangi waktu tunggu sandar, tetapi juga meningkatkan utilisasi tambatan, berkontribusi pada peningkatan kinerja TTL ke depan.

BACA JUGA:Flyover Teluk Lamong Siap Beroprasi, Eri Cahyadi: Ini Solusi Percepatan Ekonomi

BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong dalam Angka: Capaian David Pandapotan Sirait dan Tim di Semester Pertama 2024

Untuk menjaga konsistensi, TTL dan pihak terkait telah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) sebagai panduan pelaksanaan kegiatan ship to ship di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: