Eceng Gondok di Kali Perbatasan Picu Banjir Gunung Anyar, Pemkot Surabaya Terpaksa Turun Tangan
DSDABM Kota Surabaya saat melakukan pembersihan eceng gondok di sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo untuk mengatasi penyebab banjir Gunung Anyar, beberapa waktu lalu.-Humas Pemkot Surabaya-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Banjir selama tiga hari yang melanda kawasan Kecamatan Gunung Anyar, SURABAYA, belum lama ini, masih menyisakan masalah.
Pasalnya, Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Jawa Timur dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas belum juga menormalisasi sungai di perbatasan Surabaya dan Sidoarjo tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang tidak memiliki wewenang mengatasi penanganan banjir di area terebut sampai harus turun tangan. Tentu saja, untuk mengatasi sumbatan aliran di sungai perbatasan tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi mengatakan, penyebab utama banjir di wilayah Gunung Anyar karena banyaknya eceng gondok yang menyumbat aliran air di Kali Perbatasan.
Selama dua hari, pihaknya bersama jajarannya melakukan pembersihan di sungai perbatasan tersebut.
BACA JUGA:17,46 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi Jatim Selama Nataru, Ratusan Layanan Kesehatan Disiagakan
BACA JUGA:Gunung Anyar Masih Terendam Banjir, Camat: Saluran Perbatasan Meluap
"Pak Wali meminta agar segera diambil langkah cepat. Kami mulai pembersihan eceng gondok sejak dua hari lalu dengan menggunakan alat berat," kata Syamsul, Minggu, 29 Desember 2024.
Menurut Syamsul, keberadaan eceng gondok menunjukkan bahwa air laut tidak mampu naik ke Kali Perbatasan. Karena itu, aliran air dari darat juga tertahan.
"Musuh eceng gondok ini sebenarnya air laut. Ketika terkena air laut, eceng gondok akan mati. Namun, jika jumlahnya banyak, artinya air laut tidak sampai ke sini, dan air darat pun tidak bisa keluar," jelasnya.
Meski Kali Perbatasan berada di bawah kewenangan BBWS Brantas, Syamsul menyatakan bahwa Pemkot Surabaya mengambil langkah darurat untuk membersihkan eceng gondok demi warganya agar tidak kebanjiran.
Terlebih, cuaca ekstrem dengan hujan lebat dan potensi banjir rob masih akan terjadi di Kota Surabaya dalam beberapa hari ke depan.
"Pak Wali (Eri Cahyadi, Red) bilang, tidak masalah siapa yang berwenang, yang penting segera dikerjakan. Makanya kami juga koordinasi langsung dengan BBWS Brantas dan pengelola tol," tutur Syamsul.
Syamsul menjelaskan, eceng gondok yang telah diangkat dari Kali Perbatasan selanjutnya dibiarkan mengering di sekitar area tol sebelum diangkut. Karena itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan BBWS Brantas dan pengelola jalan tol terkait limbah eceng gondok tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: