Ruben Amorim Gagal Usung Formasi 3-4-4 di Manchester United?

HARIAN DISWAY - Ruben Amorim menghadapi tekanan besar di awal kariernya sebagai pelatih Manchester United. Ini setelah ia hanya mencatat empat kemenangan dari sebelas laga.

Filosofi permainan 3-4-3 yang ia usung belum mampu memberikan stabilitas untuk Man Utd. Kritik dari legenda klub semakin menguat.

Mampukah Amorim membalikkan keadaan dan menyelamatkan Setan Merah musim ini?

Sebelas laga telah dilalui Ruben Amorim sebagai pelatih Manchester United di semua kompetisi, dengan catatan empat kemenangan, satu hasil imbang, dan enam kekalahan.

Dari sisi produktivitas, tim asuhan pelatih asal Portugal ini mencetak 17 gol dan kebobolan 18 gol.

Statistik ini jelas menunjukkan performa yang harus segera diperbaiki. Namun, apakah pantas jika semua kesalahan dibebankan kepada Amorim?

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memberikan pandangannya terkait tanggung jawab seorang pelatih.

Menyikapi pemecatan Paulo Fonseca dari AC Milan, Ancelotti mengatakan, "Ketika ada masalah dalam tim, tanggung jawabnya hanya ada di pundak satu orang, dan itu adalah pelatih."

Kondisi ini juga terlihat di Manchester United. Setelah pemecatan Erik ten Hag, Ruud van Nistelrooy mengambil alih sebagai pelatih sementara tanpa banyak perubahan pada struktur formasi, yakni menggunakan 4-2-3-1.

Di bawah kepemimpinannya, serangan tim tetap bergantung pada aksi individu Alejandro Garnacho, Marcus Rashford, atau Amad Diallo yang menjaga lebar permainan.

Ketika Ruben Amorim masuk, ia memperkenalkan formasi 3-4-3. Filosofi permainan berbasis pengendalian bola dan keseimbangan antara bertahan dan menyerang.

Namun, implementasi formasi ini menunjukkan tantangan besar, terutama dalam menjaga intensitas pressing tinggi.

Amorim bahkan sering terdengar menginstruksikan pemainnya untuk lebih berani menekan lawan.

BACA JUGA:Man United Bisa Dapatkan Dani Olmo Gratis, Cocok dengan Formasi Amorim!

Formasi 3-4-3 Amorim Tak Berjalan di Man Utd?

Sumber: