Suku Bunya Tinggi Jadi Tantangan Properti di 2025

Suku Bunya Tinggi Jadi Tantangan Properti di 2025

Pekerja melakukan pemeriksaan progres bangunan di perumahan Amesta Living Gununganyar, Surabaya.-Boy Slamet-


Pemasangan kabel internet bawah tanah di Perumahan Amesta Living Gununganyar.-Boy Slamet-

Ia mengungkapkan, penjualan perumahan Intiland hingga kuartal ketiga 2024 sudah mencapai Rp 1,19 triliun atau 54,8 persen dari target 2024 yakni Rp 2 triliun.

“Penjualan properti di Surabaya tercatat memberikan kontribusi Rp 772,5 miliar. Angka itu naik lima kali lipat dibandingkan periode yang sama 2023 yang hanya Rp 140 miliar. Masyarakat Jatim masih suka rumah di bawah harga Rp 1,5 miliar,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, Intiland fokus pada pengembangan proyek di segmen rumah tapak dan kawasan industri. “Ada Graha Natura, Amesta Living, dan Tierra Residence yang mampu mengakomodasi kebutuhan hunian masyarakat Surabaya,” bebernya.

Segmen perumahan masih berkontribusi besar penjualan properti Intiland. Berdasar pembukuan, marketing sales mencapai Rp 673,6 miliar. Angka itu juga mengalami kenaikan 93,2 persen dari periode yang sama tahun lalu (yoy). Segmen tersebut juga memberikan kontribusi marketing sales 61,5 persen dari total keseluruhan. 

Perolehan marketing sales itu terutama berasal dari penjualan unit rumah di perumahan Amesta Living dan Graha Natura di Surabaya, Serenia Hills di Jakarta, serta Magnolia Residence dan Talaga Bestari di Tangerang.

“Kontribusi marketing sales berikutnya berasal dari segmen industrial estate sebesar Rp 284 miliar atau 26 persen. Lalu ada segmen high rise sebesar Rp 138 miliar atau 12,6 persen dari total penjualan keseluruhan,” ucapnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: