Selain HMPV, Kenali 5 Jenis Virus Utama yang Umum Menyebabkan Pilek (2)

Selain HMPV, Kenali 5 Jenis Virus Utama yang Umum Menyebabkan Pilek (2)

Pilek terkadang dapat menyebabkan komplikasi, termasuk infeksi telinga, pneumonia, infeksi sinus, atau memburuknya kondisi kronis seperti asma atau penyakit jantung. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - Setelah mengenal tiga dari enam jenis pilek yang biasa terjadi yakni rhinovirus yang paling umum, coronavirus (versi flu biasa), dan enterovirus, mari kenali parainfluenza, HMPV, dan adenovirus.

Sama dengan ketiga virus, tiga virus berikut ini menyebabkan gejala yang sama, termasuk hidung meler, hidung tersumbat, batuk, atau sakit tenggorokan. Beberapa pilek dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi, orang dewasa yang lebih tua.

Atau pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Menjaga kebersihan tangan dan pernapasan yang baik dapat membantu mencegah pilek dan penyebarannya. Segeralah mengubungi penyedia layanan kesehatan Anda.

BACA JUGA: Menkes: HMPV Mirip Flu Biasa, Tak Perlu Panik!

Itu jika Anda pilek dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya seperti asma atau jika gejalanya memburuk atau berlangsung lebih dari 10 hari. Bagaimana dengan tiga jenis virus ini? Mari simak.

4. Virus Parainfluenza Manusia

Virus parainfluenza manusia (HPIV) dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah (yang memengaruhi saluran udara dan paru-paru) pada anak-anak di bawah 5 tahun.

Juga orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang tua. Ada empat jenis parainfluenza. Tipe 1 dan 2 paling umum terjadi pada musim gugur. Sedangkan tipe 3 terjadi setiap tahun.

 

BACA JUGA: HMPV Ada Sejak 2001, Seberapa Besar Kita Harus Mengkhawatirkannya?

Yang tipe 3 ini mencapai puncaknya pada musim semi dan awal musim panas. Tipe 4 menyerang orang sepanjang tahun. Tipe 1 dan 3 lebih mungkin menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Termasuk croup, bronkiolitis, atau pneumonia, dengan tingkat keparahan gejala yang bervariasi. Gejala parainfluenza meliputi:

  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Nyeri dada, napas pendek, atau mengi
  • Batuk atau croup (infeksi saluran napas)

BACA JUGA: Surabaya Perketat Pengawasan Pintu Masuk Cegah Wabah HMPV

Croup menyebabkan pembengkakan di sekitar pita suara dan umum terjadi pada anak-anak berusia 3-5 tahun.9 Gejalanya mungkin termasuk batuk menggonggong, demam, suara serak, kesulitan bernapas, dan mengi.7

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: