Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Pasuruan Desak Pemkot Mengevaluasi Mekanisme Lelang

Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Kota Pasuruan Desak Pemkot Mengevaluasi Mekanisme Lelang

Sidak komisi 3 DPRD Kota Pasuruan atas salah satu hasil pekerjaan kontraktor yang dinilai mengecewakan -Istimewa-

HARIAN DISWAY - Lelang proyek fisik yang digelar Pemerintah Kota Pasuruan dinilai masih membutuhkan evaluasi dalam mekanismenya.

Evaluasi mekanisme penentuan pemenang lelang dinilai perlu dilakukan untuk memberikan rasa keadilan bagi perusahaan atau pengusaha lokal.

Sorotan atas kualitas mengecewakan beberapa proyek fisik yang dikerjakan perusahaan dari luar kota menjadi rekomendasi penting dari komisi 3 DPRD Kota Pasuruan.

BACA JUGA:Cegah Penularan PMK, Pemkot Mojokerto dan Pemkot Pasuruan Siagakan Petugas di Kandang dan RPH

BACA JUGA:Namanya Masuk Bursa Ketua Golkad Jatim, Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo Tanggapi Santai

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua komisi 3 DPRD Kota Pasuruan M. Munif. Pihaknya mendesak Pemkot Pasuruan untuk bisa mengevaluasi mekanisme lelang proyek fisik. Sehingga perusahaan lokal bisa memberikan bukti hasil pekerjaan yang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. 

"Kami akan mendorong kebijakan yang memberikan prioritas kepada pengusaha lokal dalam proses lelang. Dengan mempertimbangkan kapasitas dan kualitas yang ditawarkan," kata Munif, Selasa, 7 Januari 2025. 

Menurut politikus Partai Golkar itu, Pemkot Pasuruan juga perlu melakukan pembatasan skala lelang, Sehingga tidak semua perusahaan luar kota bisa mengakses dan berpartisipasi dalam lelang proyek fisik di Kota Pasuruan.

BACA JUGA:Perayaan Malam Tahun Baru di Kota Pasuruan Kondusif, Adi Wibowo Apresiasi Semua Pihak

BACA JUGA:Plt Wali Kota Pasuruan Rayakan Peringatan Hari Ibu, Bangga Peran Perempuan untuk Pembangunan

"Kami mendesak untuk dikaji ulang kriteria lelang. Agar lebih sesuai dengan kapasitas pengusaha lokal. Sehingga mereka dapat bersaing secara adil. Ini termasuk mempertimbangkan pembatasan partisipasi perusahaan berskala besar dalam proyek-proyek tertentu yang dapat dikerjakan oleh pengusaha lokal," ujarnya. 

Munif menambahkan jika dinilai dari kualitas atau syarat lelang yang ditawarkan, itu jarang bisa dipenuhi pengusaha lokal.

Hal itu harus menjadi PR bersama untuk memberikan panduan atau pelatihan. Sehingga perusahaan lokal menjadi percaya diri dan mampu bersaing dengan perusahaan luar kota.

BACA JUGA:Kongres Asosiasi PSSI Kota Pasuruan Dimulai, Mas Adi Optimistis Bisa Bawa Kemajuan Sepakbola Daerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: