Mengenal Cap Go Meh, Penutup Meriah Perayaan Imlek

Mengenal Cap Go Meh, Penutup Meriah Perayaan Imlek

Perayaan Cap Go Meh di Balai Kota Surabaya, 25 Februari 2024.-Humas Pemkot Surabaya-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Setelah gegap gempita Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh, yang menjadi puncak dari rangkaian perayaan besar tersebut.

Cap Go Meh berlangsung pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Itu tidak hanya menjadi momen penutup, tetapi juga simbol dari doa, syukur, dan harapan.

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, Cap Go Meh selalu dinanti sebagai malam penuh kebersamaan.

Perayaan Cap Go Meh berakar dari masa pemerintahan Dinasti Han pada abad ke-17.

Awalnya, perayaan itu adalah ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang diyakini sebagai dewa tertinggi di langit.

Seiring waktu, tradisi itu berkembang dan menyebar ke berbagai negara dengan variasi perayaan yang unik.

Cap Go Meh melambangkan rasa syukur atas berkah dan rezeki pada tahun yang baru. Serta harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Nilai-nilai kebersamaan, rasa syukur, dan harapan baru sangat kental dalam perayaan tersebut.

BACA JUGA:Cap Go Meh, Penutup Meriah Imlek dengan Sejarah dan Makna Mendalam

BACA JUGA:Resep Lontong Cap Go Meh yang menggugah selera


Makna Lontong Cap Go Meh, makanan yang wajib ada saat perayaan Cap Go Meh--Instagram @aromanis.id

Di Indonesia, Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai tradisi unik. Salah satunya adalah festival lampion.

Ribuan lampion berwarna-warni menghiasi jalanan. Melambangkan harapan, keberuntungan, dan kebahagiaan.

Selain itu, pertunjukan Barongsai dan Liong (tarian naga) juga menjadi bagian penting dari perayaan. Dipercaya dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan.

Di Tiongkok, perayaan Cap Go Meh dikenal sebagai Festival Lampion (Yuan Xiao Jie).

Masyarakat menghias rumah dan jalan dengan lampion, serta menikmati hidangan khas seperti yuanxiao atau tangyuan, bola-bola ketan manis yang melambangkan kebersamaan dan kesatuan keluarga.

Di Malaysia dan Singapura, Cap Go Meh juga dirayakan dengan meriah. Tradisi unik seperti melempar jeruk ke laut oleh para wanita lajang, dengan harapan menemukan jodoh, menjadi daya tarik tersendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: