Filosofi Hidup Eri Cahyadi dan Peluangnya Pada Tahun Ular Kayu 2025
Eri Cahyadi lahir pada 27 Mei 1977. Ia merupakan pemilik Shio Ular Api.--HARIAN DISWAY
HARIAN DISWAY - Eri Cahyadi tak punya rasa takut. Itu janjinya setelah terpilih menjadi Wali Kota Surabaya 2021 lalu. Menjadi pemimpin bagi 3,2 juta warga Surabaya perlu ketegasan.
Pria kelahiran 27 Mei 1977 itu begitu terobsesi dengan Khalifah Umar Bin Khattab. Sosoknya tegas dan dermawan.
Sejak memimpin Kota Pahlawan, pejabat yang dipilih untuk mengisi Jabatan Tinggi Pratama selalu diberikan kontrak kinerja.
BACA JUGA:Perayaan Isra Miraj dan Imlek, Eri Cahyadi Ingatkan Warga Surabaya Jaga Keamanan dan Toleransi
Eri Cahyadi menjadikan Umar bin Khattab sebagai role model kepemimpinannya.--HARIAN DISWAY
Kepala dinas yang tidak berhasil menjalankan visi misi dalam proposal yang dibuat, diharuskan mundur.
Bagi Eri, memilih orang untuk mengisi jabatan penting di Pemerintah Kota Surabaya tidak boleh berdasarkan kedekatan.
Sebab, Surabaya di tangannya punya visi besar. Ia ingin menjadikan Surabaya kota dunia, maju, humanis, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan itu, butuh orang yang tepat untuk mengisi jabatan strategis.
Alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu menjalankan pepatah Tionghoa yang bersumber dari kitab kuno I Ching (易经). Bunyinya: 知人善任 (zhī rén shàn rèn). Artinya, " Pentingnya memilih orang yang tepat untuk posisi tertentu".
Karena itu, ia menjauhi sistem birokrasi konvensional yang cenderung memilih orang untuk dipekerjakan karena punya relasi dan kedekatan.
Cara itu memudahkan Eri dalam mencurahkan waktu dan pikirannya: melayani warga Surabaya. Pengembangan diri dan sumber daya manusia (SDM) di Surabaya adalah prioritas utama. Ia punya target membuka banyak lapangan kerja melalui pembinaan dan keterampilan.
Dalam pemerintahannya, Eri Cahyadi menekankan pentingnya memilih orang yang tepat.--HARIAN DISWAY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
