Relokasi Pengungsi Palestina, Solusi atau Ilusi?

Relokasi Pengungsi Palestina, Solusi atau Ilusi?

ILUSTRASI Relokasi Pengungsi Palestina, Solusi atau Ilusi?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:Kemlu RI Bantah Rencana Donald Trump Soal Relokasi Warga Gaza ke Indonesia

Lebih jauh lagi, relokasi tidak pernah menjadi penyelesaian terhadap akar masalah: penjajahan yang terus berlangsung, pengusiran yang tidak pernah berhenti, dan ketidakadilan yang mengakar kuat. 

Jika kita benar-benar ingin melihat Gaza dibangun kembali, kita harus mengakui satu hal: Gaza harus kembali kepada mereka yang berhak.

INDONESIA, SEBUAH PILIHAN YANG BERBEDA

Indonesia, yang telah lama menjalin solidaritas dengan Palestina, memilih untuk tidak terlibat dalam wacana relokasi itu. Kita menolak menjadi bagian dari narasi yang mencoba mengalihkan masalah ke negara lain. 

Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kita tidak pernah menerima usulan relokasi tersebut, dan itu adalah keputusan yang harus kita hargai. Kita memahami bahwa kemanusiaan bukanlah sekadar soal mengalihkan beban, tetapi soal berbagi tanggung jawab.

Namun, meski tidak terlibat dalam wacana relokasi, Indonesia terus memberikan dukungan dalam bentuk lain. Bantuan kemanusiaan, pengiriman obat-obatan, bantuan medis, dan bantuan pangan yang kita kirimkan ke Gaza adalah bagian dari solidaritas nyata kita terhadap perjuangan Palestina. 

Indonesia juga siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza jika itu diperlukan dan diminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ada hal yang lebih dalam di balik solidaritas itu. Solidaritas bukanlah sekadar memberikan bantuan, melainkan sebuah bentuk penghargaan terhadap hak-hak mereka. 

Solidaritas itu datang dari sebuah keyakinan bahwa Palestina berhak untuk merdeka, berhak untuk membangun kembali tanah mereka, dan berhak untuk hidup dalam kedamaian.

MENJADI BAGIAN DARI SOLUSI YANG BENAR

Sebagai bangsa dengan tradisi panjang dalam memperjuangkan kemanusiaan, kita bisa memilih untuk terus memperkuat solidaritas. Bukan dengan menyebar kebencian atau ketakutan, melainkan memberikan contoh bahwa kita lebih dari sekadar pendengar dalam konflik global ini. 

Kita adalah aktor yang dapat memengaruhi narasi perdamaian.

Yang bisa kita lakukan adalah terus memberikan dukungan kemanusiaan, baik melalui lembaga-lembaga resmi maupun secara individu. Penggalangan dana, pengiriman barang bantuan, bahkan berbagi pengetahuan tentang situasi Palestina –semuanya adalah langkah-langkah konkret yang bisa kita ambil. 

Dengan melakukan hal-hal kecil itu, kita berperan dalam menjaga api harapan tetap menyala bagi mereka yang sedang berjuang di Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: