Bulog Siapkan 2 Juta Ton Beras khusus Ramadan
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam Konferensi Pers 4 Februari 2025--Youtube Sekretariat Presiden
HARIAN DISWAY - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan Badan Urusan Logistik (Bulog) telah menyediakan pasokan beras khusus bulan Ramadan. Jumlahnya 2 juta ton.
Hal itu ia sampaikan saat konferensi pers di Istana Negara pada Selasa, 4 Februari 2025. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah memastikan pasokan untuk Ramadan sudah disiapkan.
“Kita menjaga pasokan pangan minyak goreng, daging, beras Inshaallah aman stok kita banyak ada 2 juta ton di bulog ini kami siapkan,” tutur Amran.
Ia beserta pihak Bulog juga meyakini bahwa kondisi pangan menyambut Bulan Ramadan yang jatuh pada awal Maret 2025 nanti berada dalam kondisi stabil.
Amran juga menjelaskan bahwa produksi beras di Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan pada kuartal 1, yaitu Januari-Maret 2025. Kenaikan tersebut menyentuh angka 50 persen.
BACA JUGA:Genjot Lahan untuk Stop Impor Beras
BACA JUGA:Prabowo Targetkan RI Tak Lagi Impor Beras Mulai Tahun Depan
Ia menyebutkan bahwa hingga Maret nanti, total produksi beras akan mencapai 8 juta ton. Kemudian, pada April, produksi diperkirakan akan mencapai 13-14 juta ton. Amran menyatakan dengan prediksi tersebut, artinya akan ada surplus beras sebesar 4 juta ton pada April nanti.
"Perkiraan surplus hingga April mencapai 4 juta ton," tambahnya.
Surplus 4 juta ton gabah yang dihasilkan dari produksi beras yang lebih tinggi dari kebutuhan harus diserap atau dibeli oleh Bulog. Namun, saat ini harga gabah yang ada di pasar rata-rata berada di bawah Harga Pokok Penjualan (HPP).
Hal ini menjadi masalah karena jika harga gabah di bawah HPP, petani akan kesulitan memperoleh keuntungan yang cukup dari hasil pertanian mereka, sementara Bulog tetap perlu membeli gabah tersebut untuk menyerap surplus dan menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
BACA JUGA:Bulan Syaban Mulai Besok, Kapan Tanggal 1 Ramadhan 2025? Berikut Penjelasannya!
“Kami diperintahkan serap gabah kalau ini lewat momentum ini bisa menyulitkan petani2 kita, sehingga insha allah kami maraton memantau bersama bulog, bersama BUMN,” pungkas Amran
Sementara itu, harga gabah di tingkat produsen secara nasional telah mencapai rata-rata Rp 6.498 per kg, yang hampir setara dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kg. Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung upaya tercapainya swasembada beras, sesuai dengan program prioritasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: