Kredit Tumbuh, Kinerja Perbankan Terjaga

Kredit Tumbuh, Kinerja Perbankan Terjaga

Kepala Bank Indonesia Jawa Timur Erwin Hutapea (dua dari kanan ) saat media Breifing ,7 Februari 2025.-Boy Slamet-

HARIAN DISWAY - Kinerja perbankan di Jawa Timur hingga Desember 2024 terus bertumbuh. Terlihat pada pertumbuhan kredit yang terus tumbuh setiap tahunnya. Serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mengalami hal yang sama (lihat grafis).


Grafis by Gusti--

Di sisi permodalan juga dinilai masih sangat kuat. Dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 29,58 persen. Juga risiko kredit termitigasi dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,88 persen. 

Rasio likuiditas yang diukur dengan AL/NCD (rasio alat likuiditas dibanding non-core deposit) dan AL/DPK (rasio alat likuiditas dibanding DPK) terjaga di atas threshold.

“Perbankan Jawa Timur menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Likuiditas yang terjaga dan kualitas aset yang membaik,” ucap Kepala Kantor OJK Jawa Timur Yunita Linda Sari, dalam paparannya, Jumat, 7 Februari 2025. 

BACA JUGA: Perbankan Diprediksi Kembali Berjaya

BACA JUGA:Transformasi Digital Banking, Kemudahan Layanan Perbankan: Cepat, Efektif, dan Efisien

“Hal itu menjadi indikasi positif bagi keberlanjutan ekonomi daerah. Kami akan terus mendorong sektor jasa keuangan untuk semakin inklusif dan berdaya saing. Sehingga, ekonomi Jatim terus tumbuh,” tambah dia.

Yunita Linda Sari menyampaikan bahwa solidnya kinerja perbankan 2024 juga sejalan dengan capaian kinerja pasar modal, Industri Keuangan Non-Bank, Dana Pensiun, dan Perusahaan Pembiayaan yang membaik. 

“Hingga Desember 2024, jumlah bank yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur sebanyak 259 bank. Mulai bank umum, BPR konvensional dan BPR Syariah. Angka itu sebenarnya turun dari tahun sebelumnya (yoy),” ujar Yunita.


Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim menggelar Media Briefing mengulas Kondisi Perekonomian Global, Nasional dan Jawa.-Boy Slamet-

Penurunan jumlah bank itu karena ada beberapa bank yang dicabut izin usahanya. Yakni lima BPR dan satu BPRS. Lalu ada tiga BPR yang merger. Ada juga BPR yang pindah lokasi. “Awalnya beroperasi di Jatim. Lalu, pindah keluar Jatim,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II Jawa Timur Bambang S. Hidayat memastikan ada jaminan penuh terhadap lebih dari 608 juta rekening simpanan nasabah di bank umum. 

Serta 15,8 juta rekening di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Angka itu mencakup 99,9 persen dari total rekening di Indonesia. LPS, dijelaskannya, memiliki peran penting dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: