Surabaya Catat Deflasi 0,53 Persen di Februari 2025, Terdalam Kedua dalam 15 Tahun Terakhir

Surabaya Catat Deflasi 0,53 Persen di Februari 2025, Terdalam Kedua dalam 15 Tahun Terakhir

ILUSTRASI deflasi beruntun secara month-to-month. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota SURABAYA kembali mengalami deflasi bulan ke bulan (m-to-m) pada Februari 2025. 

BPS Kota Surabaya mencatat, deflasi m-to-m pada Februari 2025 mencapai 0,53 persen. Ini merupakan deflasi terdalam kedua selama 15 tahun terakhir.

Adapun deflasi terdalam pertama di Kota Surabaya terjadi bulan Januari 2025 lalu yang mencapai 0,72 persen. 

Kepala BPS Kota Surabaya Arrief Chandra Setiawan menjelaskan, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami penurunan harga komoditas sehingga menjadi penyumbang utama andil deflasi Februari 2025. 

Komoditas utama pada kelompok ini yang memberikan andil deflasi adalah tarif listrik.

BACA JUGA:Ekonomi Surabaya Tumbuh 5,76 Persen di 2024, Sektor Jasa dan Industri Jadi Penopang

BACA JUGA:Deflasi di Jawa Timur Kian Dalam, Waspada Potensi Inflasi Meroket saat Ramadan 

”Komoditas tarif listrik kembali menjadi komoditas penyumbang utama pada deflasi Februari 2025, dengan andil deflasi yang cukup besar yaitu 0,70 persen,” kata Arrief, Selasa, 4 Maret 2025.

Pada bulan ini, komoditas tarif listrik mengalami deflasi sebesar 23,66 persen. Ini melanjutkan tren deflasi sejak bulan sebelumnya. Deflasi ini dipicu oleh kebijakan diskon tarif listrik pemerintah selama Januari-Februari 2025. 

”Sebelumnya, deflasi terjadi akibat diskon bagi pelanggan prabayar, sedangkan bulan ini disebabkan oleh diskon 50 persen bagi pelanggan pascabayar untuk pemakaian Januari,” paparnya.

Lebih lanjut, dia juga mengungkapkan bahwa komoditas bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan cabai merah turut memperdalam deflasi Februari 2025 dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,05 persen; 0,03 persen; 0,02 persen, dan 0,01 persen.

”Penurunan harga bawang merah disebabkan oleh meningkatnya pasokan di pasar seiring dengan dimulainya musim panen di beberapa daerah penghasil,” tandasnya.

BACA JUGA:Januari 2025 Jatim Deflasi, Ini Faktor-Faktornya...

BACA JUGA:Empat Kali Deflasi Beruntun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: