Hilirisasi Batubara Jadi DME Akan Dijalankan Tanpa Investor Asing, Diproyeksikan Jadi Alternatif LPG

Hilirisasi Batubara Jadi DME Akan Dijalankan Tanpa Investor Asing, Diproyeksikan Jadi Alternatif LPG

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut bahwa pelaksanaan proyek DME tidak akan lagi bergantung kepada investor asing-Akun Instagram @bahlillahadalia-

HARIAN DISWAY – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) akan dijalankan dengan pendekatan yang berbeda. 

Dia memaparkan bahwa pada kali ini, DME tidak akan lagi bergantung kepada investor asing, melainkan mengandalkan sumber daya dalam negeri.

Proses gassifikasi batubara menjadi DME telah lama direncanakan. Jika berhasil, DME akan menjadi energi alternatif yang bisa mengurangi impor Liquefied Petroleum Gas atau LPG.

“Sekarang kita tidak butuh investor, negara semua lewat kebijakan Bapak Presiden memanfaatkan resource dalam negeri, yang kita butuh mereka adalah teknologinya,” jelas Bahlil di Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.

“Yang kita butuh uangnya, capex (capital expenditure/pengeluaran modal,Red) semua dari pemerintah dan dari swasta nasional, kemudian bahan bakunya dari kita, dan off taker-nya pun dari akan dari dalam negeri,” lanjutnya. 

BACA JUGA:Prabowo Ingin Tekan Dolar AS ke Rp 5.000 melalui Hilirisasi Pertanian

Menurut keterangan Bahlil, proyek DME pada tahun-tahun sebelumnya sebenarnya sudah sempat dilakukan, namun terkendala akibat investor asing yang mundur dari kesepakatan kerja sama. Seperti Air Products dan investor dari China. 

“Saya ingin menjelaskan bahwa tahun-tahun sebelumnya DME ini sudah pernah kita lakukan dan bahkan sudah pernah melakukan ground breaking, tapi waktu itu investornya dari Air Products itu kemudian mundur, tapi kemudian ada juga investor yang menawarkan dari China tapi juga tidak mampu diimplementasikan,” jelasnya. 

Maka kali ini pemerintah akan lebih mengandalkan sumber daya dalam negeri sehingga tidak lagi bergantung kepada pihak lain. 

Proyek DME akan dilakukan secara pararel di beberapa lokasi termasuk Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, hingga Kalimantan Selatan. 

BACA JUGA:Kejagung Kembali Periksa Lima Saksi Lagi Kasus Korupsi PT Jiwasyara

Bahlil menyebut, proyek ini merupakan bagian dari 26 sektor komoditas sebagai prioritas hilirisasi nasional, mencakup mineral, minyak dan gas, perikanan, pertanian, perkebunan, serta kehutanan yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo. 

Selain memperkuat ketahanan energi dan industri nasional, hilirisasi ini juga diproyeksikan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Pemerintah pun optimistis bahwa dengan perencanaan matang dan dukungan dari berbagai pihak, proyek-proyek hilirisasi ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional serta memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: