Melestarikan Ngideri Dhisah di Bondowoso

ILUSTRASI Melestarikan Ngideri Dhisah di Bondowoso.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
MAKNA FILOSOFIS DAN KEPUNAHAN TRADISI
Di balik keindahan dan kekhidmatan prosesi ngideri dhisah tersimpan makna-makna filosofis yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal masyarakat Desa Ramban Kulon.
Ritual itu mengajarkan tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam yang menjadi landasan untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan hidup.
Setiap langkah dalam prosesi itu menyimbolkan upaya mengingatkan bahwa keberadaan manusia tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya dan setiap elemen alam memiliki peran penting dalam menjaga kehidupan bersama.
Menilik lebih jauh, ngideri dhisah mengandung pelajaran tentang solidaritas dan persatuan. Dalam setiap doa dan sesajen yang dipersembahkan, tersirat pesan bahwa kekuatan kolektif dan gotong royong merupakan kunci untuk mengatasi tantangan kehidupan.
Makna itulah yang harus terus dipegang dan ditanamkan. Sebab, ia menjadi jati diri yang menghubungkan generasi masa lalu dengan masa depan.
Sayang, di tengah arus modernisasi yang makin cepat, risiko kepunahan tradisi itu kian nyata jika tidak dipublikasikan dengan baik. Tanpa dokumentasi yang memadai dan eksposur melalui media, pengetahuan tentang ngideri dhisah berisiko hanya tersimpan dalam ingatan segelintir orang tua dan tokoh adat.
Jika kawula muda tidak mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai filosofis itu, tradisi yang kaya makna tersebut bisa jadi perlahan menghilang, meninggalkan kekosongan dalam warisan budaya bangsa.
Sangat penting bagi kita semua untuk segera mengambil langkah nyata dalam mendokumentasikan, memublikasikan, dan mengedukasi masyarakat tentang ngideri dhisah.
Momentum pada bulan Oktober 2025 menjadi waktu yang sangat tepat untuk mengundang masyarakat dari berbagai daerah untuk melihat langsung dan berpartisipasi dalam prosesi itu sehingga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya dapat terus hidup dan berkembang. (*)
*) Teddy Afriansyah adalah mahasiswa Magister Kajian Sastra dan Budaya, Universitas Airlangga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: