Fenomena 10 Hari Terakhir Ramadan

Fenomena 10 Hari Terakhir Ramadan

Kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman membuat waktu berlalu lebih cepat saat berbuka puasa bersama. -Uci Anggraini-Pinterest

Secara psikologis, manusia memiliki kecenderungan untuk merasa bahwa waktu berjalan lebih cepat ketika mereka sibuk atau terlibat dalam aktivitas yang bermakna.

Fenomena ini disebut sebagai "time flies when you're having fun", yaitu ketika seseorang merasa bahwa waktu berlalu lebih cepat saat mereka menikmati atau fokus pada suatu aktivitas.

BACA JUGA: Benarkah Lailatul Qadar Turun di Malam Ganjil? Ini Penjelasannya!

I'tikaf di masjid membantu mendekatkan diri kepada Allah dan membuat waktu terasa lebih cepat. --Pinterest

Dalam konteks sepuluh hari terakhir Ramadan, keterlibatan dalam ibadah yang mendalam, persiapan sosial, serta suasana emosional yang lebih intens dapat menyebabkan perubahan persepsi terhadap waktu.

Bagi banyak orang, ini adalah waktu refleksi spiritual yang mendalam, sehingga mereka lebih fokus pada aspek-aspek non-material dalam hidup mereka.

Selain itu, perasaan bahwa Ramadan hampir berakhir juga berkontribusi terhadap persepsi ini. Ketika seseorang sadar bahwa waktu yang tersisa semakin sedikit, mereka akan lebih menghargainya dan merasa bahwa hari-hari berlalu lebih cepat.

BACA JUGA: Misteri Lailatul Qadar: Alasan di Balik Kerahasiaan Malam Seribu Bulan

Sepuluh hari terakhir Ramadan juga sering menjadi waktu kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman. Banyak orang yang mulai berkumpul untuk berbuka puasa bersama, menghadiri kajian agama, atau melakukan kegiatan sosial seperti berbagi dengan sesama.

Interaksi sosial yang meningkat ini dapat membuat waktu terasa berlalu lebih cepat, karena manusia cenderung tidak menyadari berjalannya waktu ketika mereka berada dalam lingkungan yang menyenangkan dan penuh makna. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: