Generasi Sandwich, Kiat Bertahan di Tengah Ketidakstabilan Ekonomi Global

HARIAN DISWAY - Saat ini dunia sedang mengalami ketidakstabilan ekonomi. Hal itu dipicu oleh berbagai faktor.

Termasuk perang dagang yang terjadi pada masa pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat.

Ancaman krisis ekonomi tak hanya memukul pasar global. Tapi juga memengaruhi kestabilan finansial masyarakat. Khususnya bagi mereka yang tergolong dalam generasi sandwich.

BACA JUGA:Generasi Sandwich, Ahli Ngempet yang Terjepit

Istilah generasi sandwich mengacu pada individu yang berada di posisi finansial terjepit. Karena harus menanggung kebutuhan dua generasi sekaligus: orang tua dan anak atau adik.

Artinya, mereka tak hanya harus mencukupi kebutuhan pribadi. Tapi juga bertanggung jawab secara ekonomi terhadap keluarga.

Fenomena generasi sandwich sering dianalogikan dengan struktur sandwich. Pada bagian lapisan tengah (daging atau isian) terhimpit di antara dua lapisan roti.

BACA JUGA:Indonesia Terkena 32 Persen Tarif Resiprokal Trump, Ini Dampaknya Menurut Pakar Ekonomi

Dalam konteks itu dibagi menjadi tiga bagian. Yaitu lapisan atas roti digambarkan sebagai orang tua atau mertua yang membutuhkan dukungan.

Lapisan bawah roti mewakili anak-anak yang masih bergantung secara finansial. Sedangkan isian sandwich di tengah menggambarkan generasi sandwich itu sendiri. Yang harus memikul tanggung jawab ganda.

Cara menerapkan pengasuhan sebagai generasi sandwich-Public Libraries Singapore-Medium

BACA JUGA:9 Cara Membuat Investasi dari Sisa Uang THR agar Menguntungkan di Masa Depan

Beberapa penyebab umum yang membuat seseorang terjebak dalam kondisi itu adalah kurangnya kesiapan. Termasuk kekurangan, misalnya, dana pensiun dari orang tua.

Sehingga beban keluarga dialihkan kepada anak. Meski ada yang telah mempersiapkan pensiun, tanpa adanya dukungan perlindungan seperti asuransi, risiko keuangan tetap mengintai.

Sumber: berbagai sumber