AS Kenakan Tarif 47 Persen untuk Produk Tekstil dan Garmen dari Indonesia, Pemerintah Nego Pakai Impor BBM

Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif impor baru terhadap sejumlah produk asal Indonesia hingga 47 persen, termasuk tekstil dan garmen. --Win McNamee / Getty Images / AFP
Menurut Airlangga, kenaikan tarif tidak hanya membebani importir di Amerika Serikat, tetapi juga berdampak langsung pada eksportir Indonesia.
BACA JUGA:Pemerintah Tangani Dampak Kebijakan Tarif AS, Menko Airlangga: Jangan Ada PHK
Selanjutnya, Airlangga mengatakan bahwa Indonesia dan AS bersepakat untuk menyelesaikan perundingan tarif tersebut dalam waktu 60 hari.
“dan sudah disepakati kerangka ataupun framework acuannya dan formatnya pun sudah disepakati yaitu format dari framework kerja perjanjian tersebut,” kata Airlangga.
Ia menjelaskan hasil-hasil dari pertemuan tersebut nantinya akan dilanjutkan dengan berbagai pertemuan. “bisa satu, dua, atau tiga putaran,” ucapnya.
Airlangga berharap dalam waktu 60 hari tersebut kerangka kerja dapat ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui oleh Indonesia maupun AS.
BACA JUGA:Trump Marah Harvard Tak Penuhi Keinginannya, Ancam Cabut Hibah dan Status Bebas Pajak
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia juga menawarkan berbagai bentuk kerja sama ekonomi yang menguntungkan kedua negara.
Salah satu poin yang diajukan Indonesia adalah rencana peningkatan impor energi dari Amerika Serikat, termasuk liquefied petroleum gas (LPG), minyak mentah, dan bensin dari AS sebagai bagian dari strategi tawar-menawar.(*)
*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: