Peserta UTBK-SNBT di Unair Harus Ganti Alas Kaki di Ruang Transit Sebelum Ikut Ujian, Ini Alasannya

Peserta UTBK-SNBT Unair mengganti alas kaki di ruang transit sebelum memasuki ruang ujian. Unair mewajibkan peserta ujian mengganti alas kakinya dengan alas kaki yang disediakan panitia untuk menghindari kecurangan.-Ghinan Salman-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas Airlangga (Unair) menerapkan pengawasan ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) 2025 yang dimulai hari ini, Rabu, 23 April 2025.
Salah satu langkah unik yang dilakukan adalah mewajibkan para peserta mengganti alas kaki di ruang transit sebelum memasuki ruang ujian.
Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih menjelaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari upayamencegah adanya kecurangan dari peserta. Menurutnya, alas kaki sering luput dari deteksi metal detector. Karena biasanya alat hanya digunakan untuk memindai area badan dan kepala.
”Maka dari itu, kami siapkan alas kaki pengganti untuk peserta sebelum masuk ruang ujian,” ungkapnya.
Menurut Prof Nasih, tujuan pergantian alas kaki bukan sekadar soal kebersihan, melainkan langkah pengamanan. Sebab, ia ingin memastikan tidak ada alat komunikasi yang disembunyikan para peserta.
BACA JUGA:UTBK-SNBT 2025 Unesa Diikuti 25.281 Peserta, Ini Jadwal dan Aturan Mainnya!
BACA JUGA:Daftar Dokumen dan Barang yang Wajib Dibawa saat UTBK 2025!
”Bahkan, seragam peserta juga kami atur. Semua wajib memakai pakaian berwarna putih untuk memudahkan pengecekan visual dan menjaga integritas ujian,” lanjutnya.
Pada hari pertama pelaksanaan UTBK-SNBT Unair, tercatat sekitar 800 peserta hadir. Ratusan peserta itu terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 06.30-10.30 WIB dan sesi kedua pulul 12.30-16.30 WIB.
Di hari pertama pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 di Unair, ada 16 peserta yang tidak hadir. Sehingga, secara otomatis dinyatakan gugur karena tidak ada ujian susulan.
”Satu peserta tadi sempat tumbang karena tidak sempat sarapan. Tapi kami bantu, diberi penanganan, dan akhirnya bisa menyelesaikan ujian dengan baik,” kata Prof Nasih.
Ia menyebut, suasana UTBK-SNBT di Unair dibuat kondusif dan tertib. Salah satunya adalah para peserta dilarang berkomunikasi satu sama lain setelah sesi ujian dimulai. Jika ada yang melanggar ketentuan tersebut, dapat berakibat pada diskualifikasi keikutsertaan ujian. ”Langsung gugur,” katanya.
Fatimah Al Hamid, peserta UTBK-SNBT di Unair asal Pasuruan tersebut, mengaku telah mempersiapkan UTBK sejak lama dengan belajar di bimbingan belajar.
BACA JUGA:Pendaftaran UTBK-SNBT 2025 Dibuka Hari Ini: Simak Syarat, Cara Daftar, hingga Materi yang Diujikan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: