Seni Instalasi Chandelier di ARTJOG 2025, Cerminkan Harapan Rakyat Indonesia dalam Remuknya Demokrasi

Seni instalasi chandelier di Artjog 2025, cerminkan harapan rakyat Indonesia dalam remuknya demokrasi. - Boy Slamet - Harian Disway
HARIAN DISWAY - Sekali lagi, ARTJOG 2025 mengingatkan para pengunjung tentang peristiwa yang pernah terjadi di masa lalu. Peristiwa itu berkaitan dengan kehidupan rakyat Indonesia dan pemerintahan Belanda pada zaman kolonial.
Selain objek seni instalasi berupa benda bergerak yang memberikan sentuhan mistis, ada beberapa karya seni lainnya yang memukau pengunjung dengan sorotan chandelier yang menyala begitu terang.
Chandelier itu sangat berkilauan dan menerangi bangunan yang sudah lama terbengkalai dan gelap. Bentuknya mirip dengan api lilin. Sebagian chandelier masih utuh, sedangkan yang lainnya terlihat remuk dan bertebaran di lantai. Tepi dari kumpulan remukan kaca chandelier itu tersusun rapi.
Tidak ada remukan kaca chandelier yang berserakan tak karuan di tepinya. Meski hujan begitu deras di sore itu, pengunjung masih memadati area Pasar Tunjungan lantai 3 Surabaya. Tempat Lokasi pameran seni ARJOG 2025 berada.
BACA JUGA: 18 Tahun ARTJOG: Dari Kegelisahan Seniman, Menjadi Lebaran Seni
Seni instalasi chandelier di Artjog 2025, cerminkan harapan rakyat Indonesia dalam remuknya demokrasi. - Ilmi Bening - Harian Disway
Kehadiran gantungan chandelier yang estetik itu menjadi objek seni yang sangat kontras di pameran seni ARTJOG 2025 yang dibuka di Tunjungan Surabaya pada 19 April 2025 tersebut.
Sebab, tak ada patung singa di sekelilingnya atau bahkan baju tergantung. Sekilas, tampilannya memang seperti pecahan lampu yang tidak sengaja pecah di bangunan itu.
Meski begitu, pecahan chandelier itu terlihat sengaja dibentuk dan tertata di pojok ruangan yang gelap. Tidak dibuat dengan asal-asalan. Sebab, seni instalasi tersebut bisa memberikan pesan tersendiri kepada pengunjung yang mampir ke ARTJOG 2025.
Di sebelah pecahan chandelier, ada video perjuangan rakyat Indonesia dan musik keroncong yang merupakan alkulturasi budaya Jawa.
Sehingga, pengunjung yang berdiri di sebelah chandelier itu bisa mendengarkan musik sambil membayangkan kejadian sejarah pada kehidupan masyarakat Jawa di masa lalu. Lantas, apakah pesan yang ingin disampaikan lewat objek seni instalasi itu?
Ada keterangan yang menjelaskan cerita sejarah di sebuah kertas yang tertempel pada dinding seng yang sudah berkarat di sekelilingnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: