Carlo Ancelotti Resmi Diumumkan Jadi Pelatih Brasil, Bisakah Selamatkan Selecao?

Carlo Ancelotti resmi diumumkan sebagai pelatih Brasil, bisakah selamatkan Selecao? Foto: Kenangan Ancelotti ketika meraih gelar Liga Champions ke-14, 29 Mei 2022.-Oscar Del Pozo-AFP
Sekarang, tugas berat menanti Ancelotti. Ia harus membangun kembali bukan hanya sebuah tim, tapi juga harga diri mereka, dalam kurun waktu satu tahun. Sebuah pekerjaan rumit bagi manajer mana pun.
Brasil di Tangan Ancelotti
Brasil mengalami krisis dalam waktu yang lama. Kalender domestik tidak memberikan waktu bagi manajer timnas untuk melatih dan mengembangkan tim.
Di bawah tekanan fans dan federasi, manajer tidak berpikir lebih jauh dari pertandingan berikutnya. Siklus toxic tersebut mematikan ide-ide segar dan inovasi.
BACA JUGA:Real Madrid Tersingkir dari Liga Champions, Rumor Ancelotti Didekati Brasil Mencuat Lagi
BACA JUGA:Carlo Ancelotti Diadili di Pengadilan Spanyol, Kasus Penipuan Pajak
Ancelotti bukan filsuf hebat. Ia tidak punya filosofi permainan yang rumit, atau sulit diikuti tim lain. Sebaliknya, ia dipandang sebagai seorang pragmatis yang memaksimalkan kemampuan sekelompok pemain tanpa menerapkan filosofi menyeluruh yang hebat.
Carlo Ancelotti resmi diumumkan sebagai pelatih Brasil, bisakah selamatkan Selecao? Foto: Antony ditenangkan Luka Modric ketika Brasil tersingkir di perempat final Piala Dunia 2022 oleh Kroasia. -AFP-
Dengan reputasi sebagai figur ayah, pelatih asal Italia itu unggul dalam manajemen pemain. Ia punya hubungan baik dengan Vinicius Jr, Rodrygo, dan Endrick. Juga pemain Brasil lainnya di luar Real Madrid.
Para pengamat menduga, ia cocok menangani Brasil untuk ambisi jangka pendek di Piala Dunia 2026 saja. Namun, dalam jangka panjang, ada pilihan yang lebih tepat. Yakni Jorge Jesus.
Pelatih asal Portugal itu adalah arsitek parade kemenangan besar Flamengo pada 2019. Ia menampilkan gaya menyerang yang sesuai dengan reputasi klub. Sekaligus menunjukkan kepada para manajer Brasil, bahwa pendekatan yang berani itu bisa berhasil.
BACA JUGA:Timnas Brasil Kontak Ancelotti Lagi, Dorival Jr Terancam Setelah Dihajar Argentina
BACA JUGA:Real Madrid Mulai Nego dengan Xabi Alonso, Bagaimana Nasib Carlo Ancelotti?
Filosofi dan kedekatannya dengan permainan Brasil dapat menguntungkan Seleçao dan permainan domestik. Namun, semua itu tidak akan relevan jika Ancelotti memberikan nilai yang paling dipahami dalam sepak bola: kemenangan.
Brasil juara Piala Dunia 1994 di AS. Tetapi tim yang dipimpin kapten Carlos Dunga dan Romario tidak dikenang dengan penuh kasih sayang di negara asal mereka.
Orang Brasil bermain tanpa bakat, begitu kritik publik. Tetapi pada akhirnya, di tengah teriknya California, mereka bekerja keras untuk menang melawan Italia melalui adu penalti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: forbes