Terminal Teluk Lamong Gelar Fatigue Test untuk Cegah Risiko Kecelakaan Kerja

Terminal Teluk Lamong Gelar Fatigue Test untuk Cegah Risiko Kecelakaan Kerja

Terminal Teluk Lamong lakukan fatigue test pada operator alat bongkar muat untuk cegah kecelakaan kerja akibat kelelahan.-TTL-TTL

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Dalam upaya meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), PT Terminal Teluk Lamong (TTL) melaksanakan program Fatigue Test atau tes kelelahan bagi para operator alat bongkar muat. Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 5 hingga 16 Mei 2025, dan dilakukan bekerja sama dengan Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (RS PHC).

Program Fatigue Test ini menyasar operator Ship to Shore Crane (STS) dan Grab Ship Unloader (GSU), yaitu posisi kritis dalam operasional pelabuhan. Tujuannya adalah memantau tingkat kelelahan mereka sebagai bagian dari health surveillance, agar tetap bisa menjaga performa kerja dan mencegah risiko kecelakaan akibat kelelahan.

Tes dilakukan dengan pengukuran kadar asam laktat dalam darah sebelum dan sesudah jam kerja, serta rangkaian pemeriksaan medis lainnya. Seluruh data hasil tes akan dianalisis oleh dokter dan tenaga medis profesional guna memberikan gambaran objektif tentang kondisi kebugaran para operator.

BACA JUGA:Terminal Teluk Lamong Luncurkan Sistem Berthing Priority untuk Bongkar Muat Kapa yang Lebih Efisien

BACA JUGA:PT Terminal Teluk Lamong Pertahankan Sertifikasi ISO 14001:2015 Melalui Digitalisasi

Menurut Syaiful Anam, Corporate Secretary PT Terminal Teluk Lamong, program ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap keselamatan kerja yang bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga investasi jangka panjang.

“Kami percaya bahwa keselamatan kerja bukan hanya kewajiban, tetapi juga investasi jangka panjang untuk keberlangsungan perusahaan. Melalui program Fatigue Test ini, kami memastikan para operator bekerja dalam kondisi prima sehingga mampu menjalankan tugas dengan aman, efektif, dan efisien,” katanya. 

Selain Fatigue Test, TTL juga telah menginisiasi berbagai program penunjang kesehatan kerja seperti senam ringan dan peregangan otot saat bekerja. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan saraf dan otot akibat getaran alat maupun postur kerja yang tidak ergonomis.

BACA JUGA:Layanan Logistik Efisien, Terminal Teluk Lamong Catat Peningkatan Kinerja 4%

BACA JUGA:PT Terminal Teluk Lamong Raih Rekor Ship to Ship 34 Menit

Perusahaan juga mengimbau seluruh karyawan untuk rutin mengonsumsi air mineral demi mencegah dehidrasi dan menjaga konsentrasi selama bekerja.

Sebagai terminal peti kemas modern di bawah naungan Pelindo, Terminal Teluk Lamong terus berkomitmen menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi dan menjaga kesejahteraan karyawan sebagai bagian dari budaya kerja yang profesional dan berkelanjutan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: