Tenda Nyaman Dilengkapi Loune Bambu, Ini Upaya Syarikah Layani Jamaah Haji Indonesia

Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief meninjau lounge bambu maktab nomor 50 milik syarikah Al-Bait Guest di Mina, Selasa, 27 Mei 2025.-Media Center Haji 2025-
MAKKAH, HARIAN DISWAY- Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji, delapan syarikah penyedia layanan bagi jamaah haji Indonesia terus melakukan pelayanan terbaik di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) RI secara intensif terus melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan kesiapan tenda dan fasilitas lainnya.
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief dalam kunjungannya ke Mina, menegaskan pentingnya kompetisi sehat antar syarikah dalam menghadirkan kenyamanan bagi jamaah.
"Saya harapkan persaingan ini menjadi persaingan yang sehat (antar-syarikah), persaingan dalam arti memberikan layanan yang terbaik untuk jamaah haji Indonesia," ujar Hilman saat meninjau tenda-tenda syarikah di Mina, Selasa 27 Mei 2025.
BACA JUGA:Tim Kesehatan PPIH Siagakan 28 Dokter Spesialis dan 90 Ton Obat untuk Jamaah Haji 2025
Di lokasi, tenda-tenda telah dilengkapi dengan kasur, bantal, selimut, air minum, pendingin ruangan, serta karpet yang membuat lantai tetap bersih dan nyaman.
Tak hanya itu, tersedia pula ruang terbuka dengan kursi plastik dan ruang hijau buatan untuk menciptakan suasana lebih segar di tengah cuaca ekstrem.
Salah satu syarikah, Al Bait Al Guest, menjadi sorotan berkat kreativitasnya dalam menata area Mina. Mereka membuat agar suasana menjadi lebih nyaman dengan kanopi bambu, kursi kayu jati, dan tanaman hias yang memberikan keteduhan di area tenda
"Syarikah-syarikah lain juga sama (memberikan layanan tambahan) dengan konsep yang berbeda," ujar Hilman.
Untuk kebutuhan sanitasi, Hilman menyebut beberapa fasilitas masih sama seperti tahun sebelumnya karena merupakan tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi.
BACA JUGA:Layanan Haji 2025 Dirombak Total, Sistem Syarikah Jadi Kunci Nyaman Jamaah
"Sanitasi yang tidak berubah merupakan sanitasi disediakan oleh pemerintah Arab Saudi. Tidak sembarang diubah kecuali oleh Saudi sendiri," ujar Hilman.
“Fasilitas sanitasi tidak bisa diubah sembarangan. Namun Saudi sudah mulai membangun sanitasi dua lantai di beberapa maktab untuk mengurangi antrean jamaah,” jelasnya.
Dalam total, tercatat terdapat 60 markaz yang tersebar di Arafah, dikelola oleh delapan syarikah, yaitu:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: