Bertandang ke Mongolia Dalam, Tiongkok (3): Melihat Pelangi di Gurun Kota Hantu

Asyik lagi di Xilamuren Grassland. Di sini sejauh mata memandang hanya rumput. Sayang saya datang pada musim spring atau masuk pada Mei. Jadi rumput-rumput berwarna kuning cokelat.

Belum banyak yang berwarna hijau. Jadi, jika ingin melihat tempat ini dengan rumput hijaunya saya sarankan untuk datang ke sini sekitar bulan Juli. Di sini, saya menginap satu malam di sebuah resort yang kamarnya berbentuk yurts, rumah tradisional Mongolia.

Ada beberapa paket yang ditawarkan oleh resort seperti menunggang kuda dan dinner ala bangsawan Mongolia. Rata-rata harga per paket sekitar Rp 800 ribu.

Menginap satu malam di Grassland di sebuah resort yang semua kamarnya berbentuk yurts atau rumah tradisional Mongolia.--

Karena kondisi cuaca yang berubah hujan deras dan angin, berkuda akhirnya batal. Tapi dinner bisa saya ambil. Saya makan malam dengan memakai baju tradisional dengan menu tradisional di antaranya daging domba dan susu kuda. Selama dinner, ada hiburan tarian dan musik tradisional. Satu yang tak saya sentuh; arak.

BACA JUGA: Harmoni Unik Morin Khuur, Alat Musik Warisan Budaya Mongolia Dalam

Menikmati makan malam ala bangsawan Mongolia dengan pakaian tradisional setempat.--

Dengan naik jeep selama 8 jam, saya tahu yurts asli yang masih dijadikan tempat tinggal oleh orang Mongolia Dalam yang masih nomaden. Dalam perjalanan berkeliling itu, saya melihat ao bao yaitu tumpukan batu yang zaman dahulu dipergunakan untuk petunjuk arah mata angin dan digunakan sebagai arena pemujaan. 

Ao bao, sebuah tumpukan batu yang pada zaman dahulu digunakan sebagai petunjuk arah.--

Sayang, saat itu hujan deras sehingga tak bisa turun mendekat untuk mengambil foto. Tapi kekecewaan itu terobati karena melihat pelangi yang indah membentang di padang rumput. (*)

Sylvi Mutiara*

*) Traveller, pemerhati sejarah dan bangunan kuno

Sumber: