Interogasi Polisi-Pelaku

ILUSTRASI Interogasi Polisi-Pelaku. Andreas, pegawai toko sembako, diduga membunuh majikannya di Bekasi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Lagi-lagi, pegawai membunuh bosnya. Kali ini motifnya diduga pencurian disertai pembunuhan. Itu adalah motif umum pembunuhan bos pemilik perusahaan oleh pegawainya. Hal semacam itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi universal.
Di Kanada pencurian aset perusahaan oleh karyawan sendiri cukup besar. Dikutip dari CBS News, 16 Februari 2017, berjudul A company’s most costly thieves already have keys to the building, diungkapkan hal itu.
Disebutkan, Mark Hatfield, pemilik perusahaan kontraktor Homestar Inc di Quispamsis, Kanada, dalam 15 tahun terakhir telah tiga kali melaporkan aksi pencurian aset milik perusahaan.
Dua kali pekerja mencuri uang lebih dari USD 5.000. Kali ketiga, peralatan penataan lanskap dan konstruksi milik perusahaan itu dicuri pegawai.
Hatfield: ”Dalam bisnis kecil, kepercayaan bos yang diberikan kepada pegawai sangat besar. Ketika kepercayaan itu dirusak, sulit bagi pemilik bisnis untuk melanjutkannya... dan tidak berpikir bahwa semua orang adalah penjahat.”
Berdasar catatan Dewan Ritel Kanada (mewakili 45.000 toko ritel Kanada), ada 566.000 pencurian yang dilakukan karyawan terhadap perusahaan tempat mereka bekerja per tahun. Data tersebut berdasar laporan pemilik usaha.
Stephen O’Keefe, penasihat di dewan tersebut, mengatakan bahwa rata-rata karyawan mencuri sekitar USD 2.500 dalam bentuk uang tunai atau barang dari majikan mereka, sebelum mereka tertangkap. Angka itu akumulasi dalam setahun per pencuri.
Menurutnya, setiap tahun pencurian oleh karyawan merugikan bisnis di Kanada sekitar USD 1,4 miliar. Pencurian dilakukan karyawan meski ada kamera CCTV pemantau.
Meski jumlah pencurian banyak, ia mengatakan hanya sebagian kecil karyawan yang mencuri dari majikan mereka. Sebagian besar pegawai bekerja dengan jujur.
O’Keefe mengatakan, kantor perusahaan dilengkapi CCTV memang membantu mengurangi jumlah pencurian. Namun, cara utama untuk mencegah pencurian oleh karyawan adalah memiliki pegawai yang terlibat dan peduli terhadap perusahaan.
”Orang umumnya tidak mencuri dari orang yang mereka sukai,” kata O’Keefe.
Saran O’Keefe itu adalah kunci rahasia bagi pemilik usaha menghindari pencurian oleh pegawai. Atau, perlakukanlah pegawai agar mereka merasa memiliki perusahaan tempat mereka bekerja. Niscaya, pegawai tidak akan mencuri.
Di tengah kelesuan ekonomi dan gelombang PHK besar-besaran di Indonesia sekarang, mungkin jumlah pegawai mencuri dari perusahaan tempat kerja mereka melonjak. Sebab, pekerja khawatir di-PHK. Dampaknya, mereka mencuri sebagai jaga-jaga sebelum kena PHK.
Namun, asumsi itu belum tentu benar. Bisa jadi sebaliknya, pegawai merasa memiliki perusahaan tempat kerja mereka. Dan, mereka berusaha agar bisnis berjalan baik, agar tidak ditutup dan PHK massal.
Di kasus tersangka Andreas, belum digali motif ia mencuri dan membunuh sang bos. Kalau fokusnya mencuri, tentu tidak sampai membunuh. Kecuali fokusnya membunuh, dan tersangka mengetahui lokasi penyimpanan uang di toko, maka sekalian mencuri. Polisi belum mendalami motifnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: