Drama Tersangka Pembunuh yang Unik

Drama Tersangka Pembunuh yang Unik

ILUSTRASI Drama Tersangka Pembunuh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Sebelum masuk karung, Wadison menyuruh anak laki-lakinya berteriak minta tolong ke tetangga. 

Toni: ”Setelah pengakuan itu, pihak keluarga istri bersama kami, pada malam itu juga, segera membawa si suami menyerahkan diri ke Polresta Serang Kota. Kami menjelaskan ke polisi, bahwa si suami baru saja mengakui perbuatannya. Polisi langsung memeriksanya.”

Orang pertama yang mendatangi rumah keluarga itu adalah tetangga bernama Jansen Pasaribu, 56. Kepada wartawan, ia mengatakan, Minggu, 1 Juni 2025, sekitar pukul 04.30 WIB, ia mendengar MF berteriak minta tolong.

Jansen: ”Ia (MF) menangis sambil getok-getok tembok rumah saya, teriak minta tolong. Saya bangun tidur, keluar rumah melihatnya. Langsung saya berpikiran, ada sesuatu yang tidak beres, karena sepagi itu anak ini menangis minta tolong. Lalu, saya diajaknya ke rumahnya.”

Jansen dan MF jalan kaki menuju rumah MF, tidak masuk lewat pintu depan, karena masih tergembok. Mereka masuk lewat pintu belakang yang terbuka. 

Di depan kamar mandi, Jansen melihat seonggok karung plastik, ternyata di dalamnya ada Wadison. ”Ia masih bergerak. Lalu, saya tolong. Wajahnya bonyok-bonyok. Ia menunjuk ke kamar, saya datang ke sana. Ada istrinya telungkup di ranjang, kedua tangan terikat ke belakang,” kata Jansen.

Melihat itu, Jansen tidak berani menyentuh tubuh Petry. Ia mengajak tetangga lainnya yang mulai mendatangi rumah tersebut. Kemudian, warga memegang tubuh Petry, yang sudah tidak bergerak. Warga lapor polisi.

Tim polisi tiba, melakukan olah TKP. Kesimpulan sementara polisi, itu perampokan. Namun, setelah pihak keluarga Petry membawa Wadison ke Polresta Serang Kota, polisi memeriksa Wadison lebih intensif.

Kasus itu cepat sekali terungkap. Sebab, saksi mata anak-anak pelaku dan korban. Tanpa saksi, polisi bisa terkecoh. Kasus tersebut sebenarnya tidak gampang terungkap.

Dikutip dari CBS News, 25 Agustus 2024, berjudul Air Force major convicted of manslaughter blames wife for fight that led to her death, diungkapkan kasus mirip di Serang itu.

Dikisahkan, kejadian pada 2019. Mayor AU Amerika Serikat (AS) Andre McDonald, 39, melapor ke polisi bahwa istrinya, Andreen McDonald, 29, pengusaha sukses, menghilang dari rumah mewah mereka di San Antonio, AS, 1 Maret 2019.

Polisi mendatangi TKP, apartemen itu. polisi penyelidik Frank Stubbs mengatakan kepada koresponden ”48 HoursCBS News, Peter Van Sant, ”Dompetnya masih ada di sana, kuncinya ada di meja, dan kendaraannya masih ada di sana.” 

Stubbs mendapat kejutan saat menggeledah rumah tersebut. ”Saya menemukan ada bercak darah di dinding di area yang agak aneh, ada darah dan rambut di sakelar lampu,” katanya.

Juga, ada tumpukan sampah yang sudah terbakar. Di situ ada ritsleting dari blus Andreen.

Polisi mewawancarai Andre. Ia mengatakan, setelah bangun tidur, lalu ia mengantar putri mereka, Alayna, ke sekolah sebelum melapor ke Pangkalan Angkatan Udara Lackland, tempat ia bertugas sebagai analis perang siber. Kemudian, lapor polisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: