Drama Tersangka Pembunuh yang Unik

ILUSTRASI Drama Tersangka Pembunuh.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BACA JUGA:Drama Harun Masiku
BACA JUGA:Dramatisme Hasto Kristiyanto
Toni Lembas kepada wartawan, Rabu, 4 Juni 2024, mengatakan, sejak itu pihak keluarga Petry, dibantu Toni, mewawancarai Wadison. ”Awalnya ia menceritakan seperti cerita yang dimuat di media massa, bahwa menurut pemeriksaan polisi, itu perampokan. Wadison juga termasuk korban. Wajahnya bonyok, ia di dalam karung.”
Pihak keluarga Petry dan Toni terus mengajak Wadison berdialog. Hal itu sangat sensitif. Melibatkan anak-anak yang memberikan pengakuan polos kepada pihak keluarga ibu.
Toni: ”Saya meminta pihak keluarga korban agar secara pelan-pelan meminta Wadison bicara jujur tentang kejadian sebenarnya. Sebab, pengakuannya berubah-ubah.”
BACA JUGA:Tersangka Pembunuh di Ciamis, Jawa Barat, Ini Berdrama
BACA JUGA:Drama Pembunuhan Anak Pungut di Musi Banyuasin
Tengah malam, Selasa, 3 Juni 2025, Wadison akhirnya mengakui yang sebenarnya, kata Toni, demikian:
”Sabtu malam (31 Mei 2025) mereka (Wadison-Petry) bercanda. Istrinya nyeletuk: ’Kok kamu sekarang nggak pernah ngasih uang lagi ke aku? Apa kau sudah kasih ke perempuanmu’?”
Ternyata gurauan itu membuat Wadison sangat emosional. Ia marah berat ke istri.
Toni: ”Sehingga mereka ribut, cekcok. Akhirnya pelaku kalap. Istrinya dicekik dengan tangan, sampai istri tidak bergerak lagi. Kemudian, si suami ngambil tali. Tubuh istri ditelungkupkan di ranjang, kedua tangan istrinya diikat di belakang.”
BACA JUGA:Akhir Drama Bayi Tertukar
BACA JUGA:Drama Kurban Dialami Dewi Perssik
Kejadian itu, menurut Toni, dilihat anak-anak pelaku dan korban.
Dilanjut, Wadison kemudian membikin barang-barang berantakan. Terserak di lantai. Setelah itu, ia membenturkan kepalanya, terutama wajah, ke tembok beberapa kali. Sehingga bonyok. Belum diketahui, apa maksudnya. Namun, kemudian Wadison masuk ke karung plastik besar, sambil membawa tali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: