34 Petugas KKHI Kemenkes Antarkan Safari Wukuf Para Jamaah Haji Yang Sakit

34 Petugas KKHI Kemenkes Antarkan Safari Wukuf Para Jamaah Haji Yang Sakit

Tenaga kesehatan dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan pengantaran jamaah yang sakit untuk bisa safar wukuf di Arafah dengan bus -Sehat Negeriku Kemenkes-

HARIAN DISWAY - Sebanyak 34 petugas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah sukses melaksanakan tugas mulia dalam mendampingi jamaah Haji sakit untuk mengikuti safari wukuf di Arafah. Tim terdiri dari 24 tenaga medis dan perawat, serta 10 petugas pendukung dari bidang farmasi, gizi, dan bimbingan ibadah.

Demi menjamin kenyamanan dan keselamatan jamaah, mereka memanfaatkan empat bus khusus yang telah dimodifikasi. Dua bus berkapasitas 41 kursi disediakan bagi jamaah yang masih bisa duduk, sementara dua bus lainnya dirancang untuk pasien dalam posisi berbaring, dengan kapasitas maksimal delapan orang per unit.

Fasilitas di dalam bis safari wukuf, antara lain:

  1. Fasilitas diagnostik sederhana seperti tensi, termoter, saturasi oksigen.
  2. Fasilitas terapi gawat darurat seperti oksigen, nebuliser, kejut listrik otomatis.
  3. Fasilitas terapi awal seperti obat nyeri, obat pusing, oralit, infus cairan, dan lain-lain.

BACA JUGA:PPIH Arab Saudi Safariwukufkan 477 Jemaah Haji Lansia, Risti, dan Disabilitas

Koordinator Tim Safari Wukuf, dr. Vera Yulia, Sp.JP mengatakan bahwa persiapan untuk safari wukuf ini telah dilakukan seminggu sebelumnya, termasuk penyediaan fasilitas kefarmasian dan perbekalan kesehatan di dalam bis dan memiliki izin memasuki Arafah untuk bis dan supirnya.

“Dedikasi para dokter, perawat, dan seluruh tim pendukung sangat luar biasa. Mereka bekerja tanpa lelah demi memastikan setiap jemaah haji mendapatkan haknya untuk berwukuf,” ujarnya dilansir dari laman sehatnegeriku.com.


Jamah haji lansia yang diikutkan safari wukuf.-Media Center Haji 2025-

Menurut Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Safari Wukuf dan Badal Haji menyebutkan bahwa pemerintah berkewajiban mensafariwukufkan jemaah haji yang sakit dengan status rawat inap dan tidak dalam perawatan khusus.

BACA JUGA:Laporan dari Makkah (8): Kuota Safari Wukuf Ditambah, Mudahkan Lansia dan Difabel

Safari wukuf merupakan rangkaian pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia, bagi jemaah haji yang menderita sakit

dengan posisi duduk atau terbaring di dalam kendaraan yang sedang melintas di Padang Arafah pada saat pelaksanaan wukuf di Arafah.

Kriteria jemaah haji safari wukuf yang disampaikan Kemenag melalui media sosialnya, diantaranya:

  1. Jemaah haji Lansia dan disabilitas yang tidak mandi (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, mandi, mobilisasi).
  2. Jemaah haji Lansia dan disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda karena sakit atau kondisi kelemahan.
  3. Jemaah haji Lansia dan disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti: jantung, hipertensi, stroke (sedang-berat), demensia.
  4. Jemaah haji Lansia dan disabilitas yang pulang perawatan dari KKHI dengan kelemahan.
  5. Jemaah haji Lansia dan disabilitas yang mengalami gangguan kejiwaan (depresi, kecemasan, gaduh gelisah, amuk).
  6. Jemaah haji Lansia dan disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan oleh petugas kloter (akan diverifikasi oleh Petugas Safari Wukuf Khusus).

Safari wukuf ini merupakan inisiatif penting dari Pemerintah Indonesia yang memungkinkan jemaah haji dengan kondisi kesehatan tertentu, yang tidak memungkinkan mereka untuk mengikuti rangkaian ibadah haji secara reguler, tetap dapat menunaikan rukun Islam kelima ini.

Dengan pendampingan intensif dari tim KKHI yang profesional, para jemaah dapat beribadah dengan tenang dan mendapatkan perawatan yang diperlukan sepanjang perjalanan.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: