5 Ancaman Dark Factories di Indonesia

Dark factories, fasilitas manufaktur yang beroperasi sepenuhnya otomatis tanpa campur tangan manusia.-Freepik-Freepik
HARIAN DISWAY - Di Indonesia, ancaman terbesar dari “dark factories” atau pabrik gelap, adalah fasilitas manufaktur yang beroperasi sepenuhnya otomatis. Tanpa campur tangan manusia. Para buruh kemungkinan kehilangan lapangan kerja dan dampaknya, penurunan pertumbuhan ekonomi.
Meskipun sektor teknologi memiliki peluang yang sangat besar, masalah utama terdapat pada persaingan industri, pergeseran investasi, dan keamanan data.
Kecanggihan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI), menjadi faktor terbesar terjadinya fenomena dark factories di berbagai sektor manufaktur.-Freepik-Freepik
BACA JUGA:Kapasitas BLES Meningkat, Ekspansi Pabrik Siap Tumbuh Double Digit
Manufaktur seperti itu dapat dijalankan dengan biaya dan energi yang rendah. Karena tidak membutuhkan penerangan atau pengaturan lingkungan untuk membuat pekerja nyaman.
Kecanggihan teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), sistem kontrol berbasis cloud, dan perangkat lunak pemrosesan data real-time mendukung gagasan itu.
Lalu, apa saja ancaman atau dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh fenomena dark factories di Indonesia? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA:Disway Business Adventure Hari Ketiga: Disambut CEO Pabrik Olahan Bebek Terbesar di Tiongkok
1. Hilangnya lapangan pekerjaan
Dark factories dapat menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan di sektor manufaktur. Karena semakin banyak pabrik yang mengadopsi otomatisasi canggih. Itu dapat menyebabkan peningkatan pengangguran dan ketidaksetaraan sosial, terutama di negara berkembang.
“Pabrik gelap” menggunakan robot dan sistem otomatisasi untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Hal itu dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk beroperasi.
2. Persaingan industri semakin ketat
Tidak ada "pabrik gelap" yang secara langsung menyebabkan persaingan industri. Tetapi perkembangan dark factories, atau pabrik yang sepenuhnya otomatis, dapat memperburuk persaingan dalam industri tertentu.
BACA JUGA:Disway Business Adventure Hari Kedua: Terkesan Robotaxi dan Pabrik Baja Raksasa
Pabrik gelap dapat menghasilkan produk dengan biaya lebih rendah dan lebih efisien, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang menerapkannya.
3. Pergeseran investasi
Perbedaan antara investasi barang modal (primer) dan perdagangan (sekunder) ke sektor jasa (tersier) menyebabkan fenomena itu terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: