Pembunuhan saat Online

Pembunuhan bisa terjadi dalam situasi apa pun. Di kasus tersebut, diduga pelaku tahu bahwa korban sedang video call. Pembunuhan bisa diketahui orang yang sedang bicara dengan korban. Sebab itu, pelaku menghindari kamera. Saksi Alvin tidak melihat atau mendengar suara pelaku. 

Diduga, pelaku memancing korban meninggalkan laptop, menghindari kamera, sebelum menikam. Pembunuhan model begitu jarang terjadi.

Dikutip dari ABC News, 15 Agustus 2021, berjudul Florida mom shot dead by toddler during Zoom call, police say, terjadi pembunuhan mirip di Bengkulu.

Diungkapkan, Shamaya Lynn, 21, ibu dua anak balita di Florida, AS, tewas ditembak di rumahnyi saat sedang video call dengan teman kerja wanita.

Polisi setempat menjelaskan, awalnya seorang wanita menghubungi 911 untuk melaporkan kejadian itu. Suara wanita tersebut bernada panik, mengatakan begini:

”Saya tidak tahu harus mulai dari mana. Tetapi, saya sedang siaran langsung dengan seorang teman kerja perempuan, kami baru saja direkrut. Dan, perempuan itu pingsan. Dia berdarah.”

Dalam kondisi lebih tenang, wanita itu menjelaskan, dia sedang video call dengan Shamaya Lynn. Tahu-tahu, terdengar letusan. 

Sedetik kemudian, tampak kepala Lynn berdarah, kemudian terjatuh ke belakang. Si teman tidak tahu apa yang terjadi. Sebab, di kamera tidak tampak pelaku penembakan.

Tim polisi mendatangi TKP. Ternyata Lynn ditembak anaknyi, laki-laki balita yang mengambil pistol tergeletak di meja. Balita itu menangis ketika melihat mamanya tergeletak berdarah. Lynn tewas setelah dirawat di RS.

Suami Lynn, setelah pulang kerja, diperiksa polisi. Ia ternyata lupa meletakkan pistol di meja. Kondisi pistol tidak terkunci. Ia tidak ditahan.  Namun, ia diadili dengan tuduhan, karena alpa mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Ia dihukum percobaan.

Di kasus Bengkulu, pelaku sengaja membunuh korban. Pelaku tidak sabar menunggu korban selesai video call. Kini polisi melacaknya. (*)

 

Sumber: