Pembunuhan saat Online

BACA JUGA:Konflik Tetangga Jadi Pembunuhan Aktor Sandy Permana

Tim polisi tiba di TKP. Melakukan olah TKP. Diketahui, Reta sudah meninggal. 

Kasihumas Polres Rejang Lebong AKP Sinar Simanjuntak kepada wartawan, Rabu, 11 Juni 2025, mengatakan, ”Korban mengalami lima tusukan benda tajam. Empat di sekitar leher, satu di perut. Laptop yang digunakan korban untuk zoom meeting tidak ada di tempat.”

Polisi menganalisis, saat kejadian cuma Reta sendiri di rumah tersebut. Kedua ortu sedang bekerja di kebun. Polisi menduga, pelaku adalah orang yang dikenal korban. 

BACA JUGA:Pembunuhan Satu Keluarga saat Pagi Buta di Kediri

BACA JUGA:Selingkuh Finansial Picu Pembunuhan di Jalan Ngaglik

Indikatornya, tidak ada kerusakan di pintu dan jendela rumah. Berdasar keterangan saksi, korban sempat menyapa pelaku (ucapan tersebut di atas). Oleh karena itu, pelaku paham situasi kondisi korban yang sedang sendirian.

AKP Sinar: ”Kami belum meastikan, apakah ini murni pembunuhan atau perampokan dengan pembunuhan. Sebab, laptop korban hilang. Kami masih menyelidiki.”

Polisi menyimpulkan, apa pun motifnya, pembunuhan itu diduga sudah direncanakan pelaku, yang sudah tahu situasi kondisi korban di rumah. Polisi memeriksa beberapa saksi untuk melacak jejak pelaku.

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Satu Dekade Lalu Terungkap gara-gara si Pelaku Mencuri Sepatu

BACA JUGA:Korban Perampokan dan Pembunuhan di Situasi yang Salah

Korban kini masih dalam proses rekrutmen tahap akhir di perusahaan BUMN di Bengkulu.

Sepulang dari kebun, ortu korban sangat kaget saat melihat rumah mereka ramai orang. Juga, banyak polisi. Setelah tahu Reta dibunuh, ibunda langsung pingsan. Setelah sadar, dia pingsan lagi. 

Ibunda sempat mengatakan, ”Anak aku dak ado masalah. Siapo yang bunuh anak aku?” Lantas, dia pingsan lagi.

Tetangga bernama Edy, kepada polisi, mengatakan, ”Jika siang, daerah ini memang sepi. Karena kebanyakan warga bekerja di ladang. Saya tidak mendengar ada teriakan atau lainnya. Saya baru tahu setelah dua teman Reta berteriak minta tolong.”

Sumber: