Tren Running yang Digemari Kaum FOMO

Running adalah salah satu olahraga populer saat ini dan sangat disukai oleh artis dan masyarakat umum.-Freepik-Freepik
HARIAN DISWAY - Dalam beberapa tahun terakhir, event lari massal meningkat tajam. Toko sepatu running pun makin ramai.
Apa yang membuat olahraga ini begitu digemari, khususnya oleh generasi muda yang tak mau ketinggalan tren?
Running adalah salah satu olahraga populer saat ini. Itu sangat disukai oleh artis dan masyarakat umum. Informasi mengenai event running dapat Anda akses di berbagai platform. Salah satunya Instagram.
BACA JUGA:Event Lari Notarace 2025 Bekasi Targetkan 3 Ribu Peserta, Ini Rincian Hadiahnya!
Sejak olahraga lari menjadi populer, komunitas lari pun semakin bertumbuh. Selain itu, sekarang ada banyak acara lari internasional dan nasional yang sangat disukai masyarakat.
Olahraga running digemari banyak orang, namun sebagian banyak dari mereka hanya FOMO.-Pinterest-Pinterest
Banyak orang menjadi tertarik untuk berpartisipasi dalam olahraga itu, yang menyebabkan kondisi atau keadaan yang disebut Fear of Missing Out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan.
FOMO tidak hanya terbatas pada tren mode atau acara sosial. FOMO sangat membantu banyak orang untuk berpartisipasi dan tetap terlibat dalam olahraga, terutama lari.
BACA JUGA:5 Panduan untuk Memulai Olahraga Lari bagi Pemula
Dorongan FOMO biasanya terjadinya ketika teman atau figur tertentu memamerkan aktivitas running-nya di media sosial. Itu mendorong siapa saja untuk ikut serta dengan berbagai motivasi.
Salah satu contoh motivasi dapat berupa keinginan untuk berbagi konten di media sosial, menambah teman yang memiliki hobi yang sama, atau benar-benar ingin melihat seberapa baik Anda bisa berlari.
Sebaliknya, FOMO membuat berolahraga lari menjadi bahaya. Tekanan untuk selalu mengikuti tren atau mencapai tujuan tertentu dapat menyebabkan kecemasan berlebihan.
BACA JUGA:Pekan Olahraga Pelajar Daerah XVII Tahun 2024, Shorinji Kempo Hadirkan Bibit Atlet Berprestasi
Studi menunjukkan bahwa pelari yang sering membandingkan diri dengan orang lain di media sosial cenderung mengalami rasa percaya diri yang lebih rendah. Bahkan kurang puas dengan kinerja mereka. Hingga mengalami gangguan kesehatan mental.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: