Prabowo di SPIEF 2025: Saya Mantan Tentara, Tapi Lebih Memilih Perdamaian

Prabowo dalam sesi tanya jawab di Forum Ekonomi St Petersburg (SPIEF) 2025 menyebut lebih memilih jalur perdamaian dan negosiasi dalam pendekatan mengatasi konflik-Setpres-
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa pengalaman panjangnya sebagai prajurit militer justru menumbuhkan keyakinan kuat bahwa perdamaian dan dialog jauh lebih berharga daripada konflik bersenjata.
Hal ini disampaikannya dalam sesi tanya jawab di ajang St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat, 20 Juni 2025.
“Saya adalah mantan tentara. Sebagai mantan tentara, saya sangat memahami nilai dari perdamaian dan rekonsiliasi,” ujar Prabowo di hadapan para pemimpin dunia dan tokoh ekonomi luar negeri.
BACA JUGA:Bertemu Putin, Prabowo Serukan Perdamaian dan Kerja Sama Antarnegara
Pernyataan ini muncul ketika moderator menanyakan pendekatan Prabowo terhadap konflik, khususnya apakah perundingan dapat menjadi jalan untuk menyelesaikan pertentangan dengan lawan.
Di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Prabowo ungkap alasan ia tak hadir di KTT G7 di Kanada-Setpres-
Menanggapi hal itu, Prabowo menyatakan bahwa berunding adalah prinsip yang selalu dipegangnya, baik dalam urusan dalam negeri maupun dalam konteks global.
“Sebagai mantan tentara, saya selalu berusaha—bahkan sejak dulu—untuk berunding. Berunding, berunding, dan terus berunding. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh. Itulah posisi saya. Selalu bicara. Selalu negosiasi,” tegasnya.
BACA JUGA:Prabowo Apresiasi Dukungan Rusia Sejak Awal Kemerdekaan dan Dorong Kerja Sama di Bidang Pendidikan
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengungkapkan kekagumannya terhadap tokoh perdamaian dunia, Nelson Mandela. Baginya, Mandela adalah inspirasi utama dalam menjalankan politik rekonsiliasi.
“Saya harus mengatakan bahwa Nelson Mandela adalah salah satu tokoh panutan terbesar saya, pahlawan terbesar saya. Beliau adalah inspirasi bagi saya,” kata Prabowo.
Ia menyoroti bagaimana Mandela, setelah dibebaskan dari penjara, memilih jalan damai dengan mantan musuh-musuhnya demi masa depan Afrika Selatan.
BACA JUGA:Kunjungan ke Rusia, Prabowo Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan St. Petersburg
“Namun, kebesaran Nelson Mandela adalah bahwa ketika ia keluar dari penjara, ia bekerja untuk rekonsiliasi dengan musuh-musuh lamanya. Inilah keagungan Nelson Mandela. Dan itu pula yang saya coba terapkan dalam politik dalam negeri saya,” imbuh Presiden RI ke 8 tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: press rilis