Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (14): Asyik Beraktivitas di Oodi Ditemani Tatu, Patu, dan Veera

Mushonnifun Faiz Sugihartanto berfoto di depan Helsinki Central Library, Ooodi.--Mushonnifun Faiz S
Kesemuanya dapat di-booking secara online dan digunakan secara gratis, kecuali untuk printer. Terdapat juga tempat yang luas dengan stop kontak dan tempat duduk yang biasanya ditempati pelajar untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi.
Sementara itu di lantai 3, barangkali bisa dikatakan ”perpustakaan secara tradisional”, karena merupakan ”Surga-nya Buku”, Balkon untuk melihat helsinki dari ketinggian, dan ruang bermain anak-anak.
Di lantai tersebut terdapat ribuan koleksi buku, playground dan tempat makan anak-anak, ruang story telling untuk anak-anak, kafetaria kecil, juga terdapat beberapa meja untuk orang-orang yang membawa laptop untuk bekerja.
Seperti kebanyakan tempat di Helsinki, perpustakaan ini juga didesain aksesibel, misal menyediakan pintu masuk khusus untuk yang berkursi roda, ada elevator serta toilet untuk mereka yang menyandang disabilitas.
Tak heran perpustakaan ini memenangkan beberapa kali penghargaan seperti Public Library of the Year dalam International Library Conference di Athena, Yunani pada 2019. Lalu pada 2020 memenangkan Project of Influence Cultural Heritage dari organisasi internasional Best in Heritage. Pada tahun yang sama, memenangkan Detail Prize 2020 dari salah satu majalah arsitektur dan desain struktural Jerman.
BACA JUGA:Cerita Diaspora oleh Mushonnifun Faiz Sugihartanto (13): Dimanjakan 77 Perpustakaan
Saya pribadi juga beberapa kali mengerjakan penelitian di Oodi, karena fleksibilitas tempat bekerja, juga untuk mencari suasana baru. Selepas lelah membaca, saya bisa menuju ruang play station untuk bermain FIFA (game sepakbola), atau terkadang selepas pulang dari daycare, anak saya diajak oleh istri ke Playground di lantai tiga untuk bermain dan kami bertemu di sini.
Sayang perpustakaan ini kekurangannya bagi saya sebagai seorang muslim. Sebab tidak ada silent room atau tempat untuk salat, sehingga saya biasanya mencari tempat yang sepi untuk melaksanakan salat.
Jika mendapat slot ruang kerja kelompok, maka saya bisa salat dengan mudah di dalamnya. Ah, seandainya ada satu ruang khusus untuk itu, maka betapa perfect tempat ini untuk menghabiskan beraktivitas seharian. (*)
(*/Heti Palestina Yunani)
Indeks: Belajar inklusivitas dari desain Kota Helsinki. Baca besok…
Mushonnifun Faiz Sugihartanto adalah Doctoral Researcher, Hanken School of Economics, Helsinki, Finlandia.--Mushonnifun Faiz S
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: