Iran Desak PBB Akui Israel dan AS Sebagai Pemicu Agresi, Tuntut Kompensasi Perang

Iran Desak PBB Akui Israel dan AS Sebagai Pemicu Agresi, Tuntut Kompensasi Perang

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, terlihat selama konferensi pers di Pusat Kongres Lutfi Kırdar di sela-sela sidang ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), di Istanbul pada 22 Juni 2025.-Ozan Kose/AFP-

“Perlu dicatat bahwa para pemimpin politik dan militer yang memerintahkan tindakan agresi juga bertanggung jawab secara individu atas kejahatan agresi internasional berdasarkan hukum kebiasaan internasional,” tulis Araghchi.

Meski gencatan senjata telah diumumkan, Iran mengaku masih meragukan niat baik Israel. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi, menyatakan kesiapan negaranya untuk kembali berperang jika diserang lagi.

“Kami tidak memulai perang, tetapi kami telah menanggapi agresor dengan seluruh kekuatan kami,” tegasnya.

Salah satu insiden paling tragis selama konflik adalah serangan udara Israel terhadap penjara Evin di Teheran. Menurut otoritas Iran, sedikitnya 71 orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk tahanan politik, staf penjara, dan pengunjung.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Iran-Israel Kontras dengan Darah di Gaza

Penjara Evin dikenal sebagai tempat penahanan bagi aktivis, warga asing, dan penerima Nobel Perdamaian, Narges Mohammadi.(*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: