DJKI Dorong Peningkatan Permohonan Paten dari Kampus-kampus di Seluruh Indonesia

DJKI Dorong Peningkatan Permohonan Paten dari Kampus-kampus di Seluruh Indonesia

DJKI Dorong Peningkatan Permohonan Paten dari Kampus-kampus di Seluruh Indonesia.-DJKI-DJKI

JAKARTA, HARIAN DISWAY – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) terus berupaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi perguruan tinggi dalam mengajukan paten.

Meski perguruan tinggi menjadi penyumbang lebih dari 50% permohonan paten dalam negeri, jumlah universitas yang aktif masih relatif sedikit, yaitu sekitar 153 dari total 4.500 kampus di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2024 saja, DJKI mencatat ada 3.981 permohonan paten dari perguruan tinggi dalam negeri.

Namun, pengajuan tersebut masih didominasi oleh sejumlah universitas ternama seperti Universitas Andalas, Universitas Diponegoro, Universitas Brawijaya, dan Institut Teknologi Bandung.

Menurut Direktur Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Rahasia Dagang DJKI, Sri Lastami, sebagian besar perguruan tinggi belum memahami pentingnya kekayaan intelektual (KI), terutama paten.

BACA JUGA:DJKI Apresiasi Pemprov DK Jakarta Perkuat Pelindungan Budaya Betawi Lewat Pencatatan KIK

BACA JUGA:Turunkan Tarif Pencatatan Hak Cipta, DJKI Permudah Akses Pelindungan Karya

“Sejak awal lahirnya UU Paten Tahun 1989, pemahaman tentang KI lebih banyak berkembang di Pulau Jawa dan di perguruan tinggi negeri,” katanya.

Untuk menjangkau lebih banyak kampus, DJKI telah menjalankan sejumlah program edukasi dan pendampingan, seperti Patent Goes to Campus, Patent Drafting Camp , serta peluncuran situs edukasi KI.

Di tahun 2025, program ini beralih ke format daring untuk menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi pemerintah, namun justru memperluas jangkauan peserta dari seluruh Indonesia.

Selain itu, DJKI juga menghadirkan layanan Mobile IP Clinic, yang mendekatkan fasilitas konsultasi dan pendaftaran KI langsung kepada masyarakat di berbagai daerah.

BACA JUGA:Teknologi AI Rawan Pelanggaran Kekayaan Intelektual, DJKI Siapkah Langkah Adaptif

BACA JUGA:Satu Dekade, DJKI Catat 1,7 Juta Permohonan KI, 86,76 Persen dari Dalam Negeri

Sri Lastami menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah belum kuatnya kolaborasi antara DJKI, perguruan tinggi, dan industri dalam proses hilirisasi hasil inovasi. “Banyak penelitian yang tidak dimanfaatkan secara ekonomi karena kurangnya komersialisasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: