Khofifah Bebaskan Biaya Pengobatan Korban Laka Laut KMP Tunu Pratama di RS Pemprov

Tim gabungan melakukan proses pencarian korban kapal laut KMP Tunu Pratama Jaya, Kamis, 3 Juli 2025. -Pemprov Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali mendapat perhatian lebih dari Pemprov Jatim. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban kapal tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov.
Keputusan itu diambil sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para korban. Terutama warga Jatim yang menjadi mayoritas penumpang kapal. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga mengirimkan tim BPBD Jatim untuk membantu operasi pencarian.
Khofifah mengatakan, dari total 78 penumpang dan awak kapal, 31 orang berhasil diselamatkan, 5 ditemukan meninggal, dan sisanya masih dalam pencarian. “Dari lima korban meninggal, tiga di antaranya warga Jatim,” ujar Khofifah, Kamis, 3 Juli 2025.
Adapun korban meninggal dari Jatim adalah Eko Satriyo, 51, asal Banyuwangi; Anang Suryono, 59, asal Probolinggo; dan Elok Rumantini, 34, asal Banyuwangi. Saat ini, lanjut Khofifah, operasi penyelamatan difokuskan di Selat Bali, tempat kapal tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Diduga, kecelakaan terjadi akibat kebocoran di ruang mesin yang menyebabkan kapal terbalik. Khofifah mengatakan, semua unsur telah dikerahkan. Yakni jajaran TNI, Polri, Polairud, BPBD, Tagana, hingga relawan.
BACA JUGA:KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali, Sembilan Kapal Penyelamat Dikerahkan
BACA JUGA:Menhub Minta Proses Evakuasi dan Pertolongan KMP Tunu Dipercepat
Ambulans dan armada evakuasi juga sudah disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, untuk mendukung proses pencarian dan penanganan medis.
“Kita berupaya keras agar semua korban segera ditemukan,” katanya.
Khofifah menegaskan, proses pencarian sangat bergantung pada kondisi cuaca dan arus laut. Namun koordinasi lintas wilayah tetap berjalan dengan baik.
Termasuk koordinasi antara BPBD Bali dan BPBD Banyuwangi. “Yang utama saat ini adalah penyelamatan nyawa. Setelah itu baru evakuasi kendaraan. Ada 22 mobil yang ikut tenggelam,” imbuhnya.
Ia pun meminta doa dari seluruh masyarakat agar korban yang hilang bisa segera ditemukan dan kembali ke keluarga. Khoffiah mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait.
BACA JUGA:Selamat dari Maut, Empat Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Hidup di Atas Sekoci
BACA JUGA:KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, 32 Orang Masih Hilang, Polda Jatim Terjunkan Drone Bawah Laut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: