Saat Bocah Jatuh dari Bus

ILUSTRASI Saat Bocah Jatuh dari Bus.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Eni: ”Meskipun suami saya tidak tahu pasti, apakah orang tersebut adalah orang tua anak itu atau bukan, namun beliau percaya bahwa anak itu akan aman karena orang-orang yang ada di pinggir tol itu rupanya rombongan yang berada di dalam bus. Anak itu diserahkan ke orang yang tepat.”
BACA JUGA:Bunuh Bocah, Akan Jual Organ di Makassar
Diakhiri: ”Setelah itu, suami saya melanjutkan perjalanan pulang ke rumah dengan kondisi masih syok. Namun lega, karena anak itu telah bersama orang yang tepat.”
Bisa dibayangkan. Seumpama suami Eni telat ngerem, beberapa detik saja. Atau, seandainya di belakang mobil suami Eni ada mobil lain berjarak dekat. Atau, mobil sudah berhenti dan suami Eni mengambil bocah itu, betapa panik mobil berikutnya di lajur paling kanan. Sebab, tidak pernah ada mobil berhenti di lajur itu. Atau, bagaimana seandainya bocah itu terlempar di lajur tengah?
Tapi, keajaiban sudah terjadi.
Terus, siapakah bocah itu, siapa ortunya, mengapa ia bisa terlempar keluar, mengapa ada pintu bus di kanan belakang?
Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Dhanar Dono Vernandhie saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 1 Juli 2025, mengatakan, ”Kami sedang memeriksa dan mencari identitas pengemudi bus. Kami akan menghubungi Danton Rantis Mabes AD untuk mencari tahu itu.”
Kepala Subdinas Penerangan Umum Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kasubdispenum Dispenad) Kolonel Mujahidin menerangkan pada Selasa malam, 1 Juli 2025, begini:
”Pada saat bus melintas di jalan tol JORR, terdapat satu orang anak yang cukup aktif duduk di dekat pintu darurat. Karena tidak mengetahui prosedur keamanan, tiba-tiba pintu terbuka dan anak tersebut terjatuh.”
Dijelaskan, bus Mabes AD itu merupakan kendaraan dukungan yang difungsikan untuk mengantar anggota dan keluarga dalam rangka takziah anggota yang tertimpa musibah di wilayah Bogor.
Dilanjut: ”Setelah sopir tahu ada bocah yang terjatuh, sopir langsung mengarahkan bus ke lajur paling kiri. Bus berhenti, orang tua anak itu mencari keberadaan anak itu, dibantu rombongannya. Beruntung, anak tersebut ditolong pengemudi minibus di belakangnya.”
Bagaimana kondisi si bocah?
Mujahidin: ”Kondisi anak tersebut dalam keadaan sehat. Tidak terdapat luka serius. Hanya luka lecet ringan.”
Kisah selesai. Mujahidin tidak menyebutkan identitas bocah dan ortunya, juga tidak memerinci proses bocah itu membuka pintu darurat bus.
Kejadian itu jelas kelalaian ortu. Tidak mendampingi anak di dalam bus yang duduk dekat pintu darurat. Bocah usia segitu pasti sedang aktif mencari tahu segala hal, termasuk handel pintu bus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: