Bersama Baratin, Khofifah Teken MoU Pendirian Instalasi Karantina Terpadu Pertama di Indonesia

Pemprov Jatim bersama Baratin MoU Instalasi Karantina Terpadu di Grahadi, Jumat, 5 Juli 2025.-Humas Pemprov Jatim-
SURABAYA, HARIAN DISWAY- Jatim bakal memiliki Instalasi Karatina Terpadu pertama di Indonesia. Itu setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menandatangani MoU dengan Kepala Badan Karantina Indonesia Dr Sahat Manaor Panggabean di Grahadi Jumat 5 Juli 2025. Yang intinya akan membuat instalasi karantina untuk hewan, ikan, dan tumbuhan.
Selain Baratin, Mou itu juga diikut kerja sama dengan PT Jatim Grha Utama. Sebagai lokasi penempatan fasilitas karantina yang rencananya ada di Puspa Agro.
BACA JUGA:Karantina Jatim Sertifikasi Lobster Air Tawar Untuk Awasi Komoditas Perikanan
BACA JUGA:Koperasi Merah Putih di Jatim 100 Persen Terbentuk, Khofifah Optimistis Ekonomi Desa Tumbuh
"Upaya pembangunan instalasi karantina terpadu ini sebagai langkah strategis Pemprov Jatim," kata Khofifah. Menjadikan jatim sebagai garda terdepan dalam keamanan hayati dan efisiensi logistik impor maupun ekspor.
Tidak hanya itu, Instalasi Karantina Terpadu ini digadang-gadang akan menjadi sangat efisien. Khususnya untuk menekan dwelling time dalam rantai perdagangan dan logistik. Karena semua pengurusan dokumen ada dalam satu kawasan. "Ini akan menjadi yang pertama di Indonesia," jelasnyi.
Instalasi karantina terpadu ini nantinya juga akan mempercepat perdagangan di Jatim. Sebab, di tahun 2024 saja, pelayanan karantina di Jawa Timur telah memfasilitasi ekspor senilai USD 25,80 Miliar. Sementara untuk impor, pelayanan karantina sebesar USD 29,97 Miliar.
Data itu, kata Khofifah menegaskan bahwa peran karantina sangat vital bagi kinerja ekspor dan impor Jawa Timur. Sekaligus menjaga integritas produk yang masuk maupun keluar daerah.
Kawasan Puspa Agro mencakup luasan 50 hektare. Dan Khofifah optimistis, area itu siap bertransformasi menjadi hub karantina modern. Terutama karena kawasan ini telah dilengkapi sarana laboratorium mutakhir, fasilitas pengujian komprehensif, logistik terpadu, hingga layanan kepabeanan.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia Dr. Sahat Manaor Panggabean menegaskan bahwa MoU pendirian Instalasi Karantina Terpadu ini menjadi pioneer di Indonesia. "Dan siap untuk menjadi percontohan untuk diterapkan di kawasan lain di Indonesia," katanya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: