PSG Tantang Real Madrid, Antara Dendam dan Sejarah

PSG Tantang Real Madrid, Antara Dendam dan Sejarah

Luis Enrique, pelatih Paris Saint-Germain bersiap menantang Real Madrid di babak Semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025--Twitter Media Parisien @MediaPariseien

HARIAN DISWAY - Pertarungan emosional dan penuh gengsi akan tersaji di semifinal Piala Dunia Antarklub FIFA 2025, saat Paris Saint-Germain menghadapi Real Madrid.

Sorotan utama tertuju pada Kylian Mbappé, yang untuk pertama kalinya akan melawan mantan klubnya sejak transfer sensasional ke Madrid tahun lalu.

Di sisi lain, pelatih PSG Luis Enrique siap menantang klub lamanya dengan rekor impresif dan ambisi besar setelah membawa Les Parisiens meraih treble winners musim ini.

Laga di Stadion MetLife ini bukan sekadar perebutan tiket final, tetapi juga pertarungan identitas, dendam lama, dan sejarah yang belum selesai.

Paris Saint-Germain menang 2-0 atas Bayern Munich di babak perempat final Piala Dunia Antarklub FIFA. Meskipun secara skor PSG unggul, secara permainan Bayern Munich tampil sedikit lebih dominan.

Kini, pelatih Luis Enrique harus bersiap menghadapi tantangan besar berikutnya: melawan Real Madrid di babak semifinal pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

BACA JUGA:PSG vs Bayern Munchen 2-0, Les Parisiens ke Semifinal dengan 9 Orang!

BACA JUGA:Real Madrid dan PSG Sama-Sama Pincang, Kartu Merah Huijsen Mengkhawatirkan

Pertandingan ini akan menjadi sangat emosional, karena Kylian Mbappe untuk pertama kalinya akan menghadapi mantan klubnya, PSG, sejak kepindahannya ke Real Madrid pada 2024—salah satu transfer paling mencolok dalam sejarah sepak bola modern.

Pertemuan di Stadion MetLife akan menjadi sorotan dunia. Banyak yang penasaran bagaimana Mbappe tampil melawan klub yang membesarkannya menjadi bintang dunia. Kepindahannya ke Madrid menjadi momen bersejarah, dan laga semifinal ini membawa cerita personal yang kuat.

Namun, Mbappe bukan satu-satunya sosok yang akan menjadi sorotan. Pelatih PSG, Luis Enrique, juga menarik perhatian.

Meski baru semusim memimpin PSG, ia sudah meraih tiga gelar bergengsi: Ligue 1 Prancis, Liga Champions UEFA, dan Piala Super Eropa.

Di Piala Dunia Antarklub, PSG tergabung di Grup B bersama Botafogo dan Atlético Madrid.

Ketiganya sama-sama mengoleksi enam poin, namun PSG unggul selisih gol (+5). Di babak 16 besar, PSG mengalahkan Inter Miami 4-0, lalu menundukkan Bayern Munich 2-0 di perempat final.

BACA JUGA:Xabi Alonso Hentikan Pencarian Striker Baru, Gonzalo Garcia Dipromosikan!

BACA JUGA:Filosofi 'Keras' Xabi Alonso di Real Madrid: Semua Harus Lari, Termasuk Kiper!

Selanjutnya, PSG akan menghadapi Real Madrid—tim yang sudah sembilan kali dihadapi Enrique sebagai pelatih.

Rekornya adalah empat kemenangan, satu imbang, dan tiga kekalahan. Sebagai pelatih Barcelona, ia pernah mencatat kemenangan bersejarah 4-0 di Santiago Bernabeu pada musim 2015/16.

Perlu diketahui, Luis Enrique juga pernah membela Real Madrid sebagai pemain dari tahun 1991 hingga 1996, memenangkan La Liga (1x), Copa del Rey (1x), dan Piala Super Spanyol (1x). Sebelum pindah ke Barcelona secara gratis.

Kepindahannya ke rival abadi membuatnya tak pernah benar-benar diterima kembali oleh fans Real Madrid. 

Ia menghadapi ejekan setiap kali kembali ke Bernabeu, bahkan saat ia menjadi pelatih tim nasional Spanyol. 

Kini, Enrique akan bertarung sebagai pelatih PSG melawan mantan tim yang pernah ia bela saat masih jadi pemain.

Ia harus mampu meredam 'Game Play' Real Madrid yang kini diasuh Xabi Alonso, apalagi dengan Federico Valverde yang semakin bersinar sebagai pengatur permainan Los Blancos.(*) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: